JIP.CO.ID - Dalam segala aspek hidup kita berhubungan dengan angka, yang langsung maupun tidak langsung berkorelasi dengan matematika.
Bahkan ajang speed off-road atau pun ajang off-road racing lainnya pun dekat hubungannya dengan matematika.
Pada dasarnya, kendaraan bermotor apapun itu wujudnya merupakan kumpulan gugusan angka untuk tiap sudut, hingga bagian terkecil sekalipun.
Kita coba lebih fokus pada satu hal, yakni hitungan yang terjadi di bawah kabin Jimny anda.
Merupakan hitungan yang ada antara girboks, transfercase dan final gir.
(BACA JUGA: Ini Yang Terjadi Pada Handling Mobil Bila Ganti Pelek)
Rasio hitungan yang dihasilkan tentu akan memberi pengaruh pada performa secara keseluruhan.
Dan sepertinya perkara mencari gugusan rasio yang pas pada Jimny di ajang speed off-road sudah menjadi sebuah kewajiban.
Hingga detik ini, Jimny diberkati dengan girboks dan transfercase terpisah.
Walau sebagian orang menilai sistem ini lebih rawan getaran, namun di sisi lain format t-case dan girboks terpisah tersebut merupakan berkah.
Jimny leluasa melakukan engine swap (lengkap dengan girboksnya) atau berganti T-case.
(BACA JUGA: Legenda Mesin Suzuki F10A, Jantung Andalan Jimny, Carry Sampai Wuling)
Ditambah lagi, pilihan final gir yang beragam kian menambah kelancaran pencarian rasio yang pas bagi sang Jimny.
Kita sepakati sebelumnya jika dalam racik komposisi rasio yang kita bahas ini sebatas yang ada pada Jimny bertransmisi manual dan bermesin F10A.
Semua itu lantaran jenis girboks ini yang menjadi favorit diterjunkan ke medan speed off-road maupun adventure.
Setiap racikan modifikasi, khususnya untuk off-road racing, memiliki hitungan yang berbeda-beda.
Namun secara garis besar, medan seperti speed off-road membutuhkan komposisi setingan girboks, t-case dan final gir yang tak jauh berbeda.
(BACA JUGA: Hampir Digilas Jip Tubular Bertenaga Beringas)
“Bisanya tidak jauh berbeda dari total hitungan Jimny standar. Performa mesin jelas memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan pemilihan final gir,” tutur Yayat dari Progresive Bandung.
“Karakter pembalap juga merupakan faktor penentu. Kondisi medan pun ikut berperan dalam pemilihan rasio ini,” sambung Moh Hidayat Andana dari Nonx Auto Bandung.
Dalam hal ini, kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan ahli agar mendapat komposisi yang pas dan sesuai dengan karakter pengemudi.
Artikel ini sebelumnya pernah tayang di Inside Jimny Vol-6.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR