Dengan selisih 10cm lebih lebar dibandingkan dengan gardan aslinya, maka diasumsikan bahwa pengendalian jip ini lebih stabil terutama untuk jalan beraspal.
Untuk urusan pemindahan right hand drive (RHD) menjadi left hand drive (LHD) ini, Wawan harus memutar otak dan rela melakukan serangkaian ujicoba untuk mewujudkan Jimny LHD-nya ini.
Steering box milik Land Cruiser 80 pun menjadi pertimbangan dan bisa memenuhi kriteria secara teknis dalam proses rombakan ini.
(BACA JUGA: Mesin Diesel Zaman Now, Minta Pakai Oli Yang Seperti Ini)
Selain itu dasbor menjadi bagian lain yang paling penting.
Urusan interior Wawan memilih jok copotan dari Mitsubhisi Galant, sebagai pengganti jok asli dirasakan kurang maksimal soal kenyamanan.
Sedangkan jok belakang pakai copotan dari Katana GX.
Baik bumper depan maupun belakang bawaan asli telah disingkirkan karena kondisi yang buruk akibat korosi dan juga penyok.
Bumper depan maupun belakang JB31 eks pasar limbah muncul sebagai gantinya.
(BACA JUGA: Jurus Untuk Meminang Si ‘Badak’ Ford Everest Bekas)
Kanvas model panjang dengan model atap tinggi sudah barang tentu merupakan
peranti yang sulit didapatkan dalam kondisi orisinal.
Kanvas hasil keterampilan anak negeri lantas dijadikan andalannya.
Spion milik JB32 dipilih karena dianggap cukup nyaman dalam memantau bagian belakang kendaraan.
Kondisi ini cukup pas terutama bagi yang memiliki tinggi badan di atas 170 cm.
(BACA JUGA: 5 Kumpulan Modifikasi Tuner Dunia Minggu Ini Versi JIP.CO.ID )
Pelek lungsuran milik Escudo 2.0 dan ban lansiran Kumho dipilih sebagai bagian modifikasi yang rada gak wajar ini.
Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di Inside Jimny Vol 7.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR