JIP.CO.ID – Sudah wajib buat mobil bertransmisi otomatis untuk mengganti oli transmisi dengan rutin.
Pabrikan mobil umumnya merekomendasikan penggantian oli transmisi otomatis di 80.000 km atau 100.000 km.
Jangan sampai terlewat atau bahkan tidak diganti karena bisa berdampak buruk pada kesehatan transmisi otomatis mobil Anda.
Soalnya, jika melewati batas tersebut kualitas dan kuantitas oli transmisi otomatis bisa menurun.
Ini bisa menyebabkan transmisi otomatis rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
(BACA JUGA: Daripada Mikirin Mantan, Mending Lihat Galeri Foto Toyota Hilux Jadul)
"Dampak oli transmisi otomatis konvensional yang tidak diganti bisa menyebabkan perpindahan gigi telat atau ada jeda," jelas Stefanus R. Sugeng, Kepala Bengkel Tristar Motor, Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Perpindahan gigi yang lamban atau ada jeda ini karena girboks mengalami selip.
Salah satu penyebabnya adalah adalah berkurangnya tekanan hidraulis pada transmisi otomatis konvensional akibat kondisi oli kurang bagus, kotor atau volumenya berkurang.
Kotoran yang dibawa oli transmisi juga dapat menyumbat saringan yang menyebabkan sirkulasi oli transmisi tidak lancar.
"Selain itu kampas pelat kopling bisa lebih cepat aus atau bahkan terbakar," lanjut Stefanus.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR