Jip.co.id - Selang bahan bakar mungkin saja nampak sepele.
Namun jika ditelaah lebih jauh peranti ini merupakan salah satu nadi ‘kehidupan’ kendaraan.
Tanpa kehadirannya, cairan bahan bakar dari tangki tidak dapat dialirkan ke karburator atau injektor, untuk kemudian disemburkan ke dalam ruang bakar.
Jalur bahan bakar, apapun jenis pemasok bahan bakarnya, memerlukan jalur suplai yang baik dan aman.
(BACA JUGA: Yuk Ketahui Karakter Per Progressive vs Linear)
Dengan demikian, seberapa pun mesin meminta jatah pasokan bahan bakarnya akan dapat terpenuhi.
Karena itu, kondisi selang bahan bakar yang baik sudah barang tentu tidak bisa lagi ditawar-tawar.
Kondisi selang bensin, baik yang dari tangki bensin maupun yang terintegrasi dengan mesin, harus dalam kondisi prima.
Kerusakan selang bensin banyak terjadi karena faktor umur pakai, terutama karena ruang mesin selalu dihadapkan pada suhu tinggi.
Karet sebagai material dasar selang ini akan lapuk dan keras.
Jika demikian, maka bahan bakar cair akan mencari celah untuk keluar sehingga timbul kebocoran.
(BACA JUGA: Mitsubishi Xpander VS Toyota Rush, Mana Yang Lebih Empuk?)
Slang bahan bakar memiliki spesifikasi khusus yang berbeda dengan selang lainnya.
Komposisi bahan bakunya haruslah memiliki resistensi pada bensin ataupun jenis bahan bakar lainnya.
Di mana bahan tersebut tidak boleh larut dalam bensin dan juga tahan terhadap tekanan.
Penggantian selang bensin secara berkala sangat dianjurkan untuk mengantipasi kejadian terburuk.
Kita hanya dapat melihat dari beberapa tanda, salah satunya dari retakan yang ada pada slang tersebut.
Tidak ada salahnya juga untuk menggupgrade selang bawaan dengan slang yang memiliki spesifikasi lebih baik, seperti slang dengan braided wire.
Yang harus kita perhatikan saat membeli slang tersebut adalah spesifikasi peruntukannya.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR