Bearing roda didesain untuk menerima beban pada bagian tertentu, pada sudut tertentu.
Pada dasarnya, kemampuan menahan beban hanya maksimal bila roda selalu berada pada sudut yang benar, sesuai standar pabrik.
Bila ada bagian suspensi yang sudah rusak, seperti per atau sokbreker, atau bagian lain yang membuat roda miring, tentu akan mempengaruhi kinerja bearing.
(BACA JUGA: Inilah Keunggulan Nissan Terra Dibanding Rival)
Akibat lain dari suspensi yang rusak, mirip dengan bergesernya alignement (spooring) roda, yakni keausan ban yang tidak merata, sehingga permukaannya benjol-benjol.
Kondisi ini lambat laun berpengaruh pula pada bearing.
Ban benjol tersebut juga menimbulkan vibrasi tambahan, yang ikut terdistribusi ke bearing.
Walau tidak akan berpengaruh secara langsung, namun getaran ekstra ini akan membuat bearing lebih cepat rusak.
5.Jalan rusak
Ini sulit dihindari maklum, off-roader memang menjauhi aspal mulus.
Permukaan jalan yang tidak rata mempercepat rusaknya bearing roda. Mengapa demikian?
Kita lihat jalan yang mulus dulu.
Pada permukaan jalan yang rata, maka beban bobot kendaraan akan terdistribusi dengan smooth pada ke empat roda.
Walaupun kendaraan dipaksa menikung tajam sekalipun, pergerakan energi yang ada akan lebih lembut tersebar secara merata pada tiap sisi bannya.
(BACA JUGA: Jurus Cegah Rongrongan Karat)
Namun kondisi demikian akan berbeda dengan jalanan yang rusak.
Dalam kondisi jalanan memble, gerakan energi akan sangat fluktuatif dan terjadi secara mendadak.
Distribusi bobot pada kendaraan akan terjadi lebih agresif dan tidak teratur, sehingga mengakibatkan bearing roda mengalami tekanan yang lebih besar.
Bagi jip yang kerap bercumbu dengan jalanan off road, maka kondisinya tentu lebih berat lagi.
Sehingga persoalan bearing roda ini bukanlah menjadi suatu yang baru bagi jip off-road.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR