(BACA JUGA: Proton Akan Luncurkan SUV Pertama Mereka, Sudah Dicoba PM Malaysia)
Sensor di roda, biasanya menjadi satu dengan sensor ABS, akan mendeteksi roda yang slip atau kehilangan traksi (roda yang berputar lebih cepat dibanding roda lain).
Ketika ada roda yang mengalami slip/spin ini, ECU akan membatasi keluaran tenaga mesin.
Caranya beragam ada yang dengan memutus suplai bahan bakar ke ruang silinder, menutup throttle bagi mobil yang sudah menerapkan drive by wire, dan mereduksi boost turbocharger.
Sambil mengurangi tenaga mesin ini, ECU juga memerintahkan rem ABS untuk meningkatkan tekanan rem pada roda yang mengalami slip/spin tersebut.
Ilustrasi atau contoh bekerjanya traction control di mobil seperti ini.
(BACA JUGA: Kalau SUV Anda Telat Ganti Oli Ini Yang Terjadi)
Pada mobil gerak roda depan (Front Wheel Drive, FWD) traction control akan mendeteksi kedua roda depan sebagai penggerak mobil.
Misalkan saat berakselerasi dengan cepat, terdapat roda depan kiri berputar lebih cepat dari roda kanan alias mengalami gejala spin/slip/kehilangan traksi.
Nah, traction control melalui ECU akan membatasi distribusi tenaga mesin dan mengaktifkan rem pada roda kiri agar putarannya berkurang dan kembali mendapatkan cengkeraman ke permukaan jalan.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR