Jip.co.id - V-belt adalah peranti yang punya fungsi sangat penting di mobil.
V-belt mempunyai fungsi untuk menggerakan beberapa komponen yang ada pada mesin seperti kompresor AC, alternator, ekstra fan, dan power steering hidraulis.
V-belt ini terbuat dari karet dengan penampang trapesium yang dipasang menghubungkan 2 puli.
Faktor apa yang bisa menyebabkan kerusakan pada V-belt?
Untuk usia pakai V-belt sangat dipengaruhi oleh panas, oli,dan debu.
(BACA JUGA: Ternyata Mitsubishi GCC Punya Pajero 2 Pintu, Imut Bentuknya)
Ada berbagai macam kerusakan V-belt yang timbul akibat panas, oli, dan debu ini.
Jika V-belt terkena tetasan oli akan terjadi slip karena gesekan yang terlalu cepat akhirnya membuat V-belt panas.
Ketika V-belt panas, maka ia akan rentan putus.
Selain itu, karena posisinya di ruang mesin V-belt yang panas maka V-belt rentan terkena debu dan dapat membuat V-belt mengeras atau getas.
V-belt yang mengeras akan lebih mudah retak-retak dan akhirnya aus, jika sudah seperti itu tidak ada cara lagi selain menggantinya.
(BACA JUGA: Rahasia Terpendam Dibalik Transmisi Suzuki Jimny)
Belt yang sudah mulai aus, biasanya akan menimbulkan suara berdecit.
Untuk itu lakukan pemeriksaan atau penggantian V-belt secara teratur.
Sebaiknya lakukan pengecekan atau penggantian di interval servis 40.000-60.000 km, sebab jika putus di jalan tentu akan menyusahkan.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR