Jip.co.id - Terlepas dari jatidirinya sebagai SUV-kendaraan dengan karakter lebih keras untuk mampu menangani beragam medan, GLC 200 AMG Line adalah Mercedes-Benz.
Dan produk-produk Mercedes-Benz selalu dituntut untuk memberi kenyamanan terbaik.
Harus kami akui, handling yang menyenangkan itu berkonsekuensi pada karakter suspensi GLC 200 AMG Line.
(BACA JUGA: Sekencang dan Seirit Apa Mercy GLC 200 AMG Line?)
Memang empuk dibanding SUV besar seperti Toyota Fortuner atau Mitsubishi Pajero Sport, tapi untuk ukuran SUV premium, GLC 200 ini termasuk kaku.
Itu terasa ketika kami melintas di jalan berlubang, atau saat berhadapan dengan polisi tidur.
Dibanding BMW X3, rasanya ayunan suspensi GLC 200 masih kalah lembut.
Rasa nyaman itu juga datang dari aroma kabin yang muncul dari material-material itu.
Baunya khas, dan bagi yang familiar dengan aroma kulit ini, bisa menghadirkan tambahan rasa nyaman.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR