Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Udah Paham Belum Ritual Ganti Oli Girboks Matik? Begini Caranya

Nabiel Giebran El Rizani - Rabu, 2 Januari 2019 | 20:45 WIB
Tuas Transmisi Otomatis Toyota C-HR yang Memiliki Model Straight
Agus Salim
Tuas Transmisi Otomatis Toyota C-HR yang Memiliki Model Straight

Jip.co.id - Transmisi otomatis, sudah bukan lagi monopoli kendaraan on-road.

Juga banyak kendaraan 4x4 yang menggunakan transmisi pintar ini, termasuk di Indonesia.

Bahkan belakang ini, kendaraan 4x4 dan SUV matik muncul sebagai primadona yang banyak dilirik kenyamanan dan kepraktisanlah yang menjadi pemicu.

Di Indonesia, girboks matik merupakan sesuatu yang relatif baru.

Tidak sedikit yang kurang paham mengenai perlakuan dan watak girboks matik ini.

(Baca Juga : Ini yang Terjadi Jika Oli Mesin Dengan Viskositas Berbeda Dicampur)

Manual book bisa dijadikan acuan, namun terdapat beberapa perilaku yang tidak tercantum dalam buku, dan sering kali dilakukan.

Pemeriksaan secara periodik wajib dilakukan. kondisi dan volume oli bisa dijadikan tanda patokan kon
Pemeriksaan secara periodik wajib dilakukan. kondisi dan volume oli bisa dijadikan tanda patokan kon
Sesuatu yang mungkin saja terjadi dan baru kita ketahui, setelah merasakan sesuatu yang tidak semestinya pada girboks matik kita.

Girboks matik memang memiliki biaya perbaikan yang lebih tinggi dibandingkan girbok manual, namun jika benar-benar mendapat perawatan yang tepat, maka boleh dikatakan girbok pintar ini cukup awet.

Girboks matik konvensional menggunakan fluida atau cairan yang kita sebut sebagai automatic transmision  fluid (ATF).

Berbeda dengan girbok manual yang sepenuhnya berfungsi sebagai pelumas, oli transmisi matik memiliki tugas lebih kompleks yang sepenuhnya mempengaruhi kinerja girbok.

Fungsi ATF tak lain adalah untuk:

1.Memindahkan momen puntir pada torque converter.

2.Mengatur hydraulic control system, termasuk kerja kopling pada transmisi otomatis

3.Melumasi planetary gear dan bagian lain yang bergerak.

4.Sebagai pendingin unit girboks

Dengan segudang fungsinya, maka penting kiranya kita perhatikan kualitas oli transmisi tersebut dengan melakukan ritual penggantian oli secara berkala.

Penambahan oli matik sebenarnya bukan hal yang wajar terjadi. Namun bisa saja terjadi karena tingkat
Penambahan oli matik sebenarnya bukan hal yang wajar terjadi. Namun bisa saja terjadi karena tingkat
Pabrik kendaraan biasanya menyarankan untuk melakukan penggantian setiap 50.000 bahkan 80.000 km.

Perlu dipahami bahwa pada kendaraan yang sudah mulai berumur, patokan tersebut tidak selalu bisa dijadikan pedoman.

(Baca Juga : Ingat Menambah Sendiri Oli Mesin Mobil Ada Aturannya)

Faktor usia, iklim dan kondisi jalan raya khususnya di Indonesia, menjadikan masa pakai umur oli transmisi menjadi lebih pendek.

Secara umum tempo penggantiannya adalah setiap 10.000 km atau setiap 2x tiap penggantian oli mesin, terdengar ekstrem memang.

Dengan ritual tersebut, SUV matik anda akan terjamin performa girboknya dan awet dalam penggunaannya.

Selain melakukan penggantian rutin oli transmisi, rutinlah melakukan pengecekan melalui dipstik untuk mengetahui volume dan kualitas oli. 

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa