Jip.co.id - Scan diagnostic tools berfungsi menganalisa sensor dan elektrikal yang mal fungsi.
Sebenarnya, sebelum mal fungsi atau error terjadi pada sensor dan elektrikal mobil ada cara untuk mencegahnya.
"Untuk mobil yang sudah berumur biasanya mulai mengalami error pada sensor-sensor, bisa dilakukan scanning kemudian direset," ujar Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel Worner Matic, (21/1).
Misalkan seperti sensor airbag atau sensor check engine yang mulai error karena umur pemakaian, masih bisa dilakukan reset dari alat diagnostic tools.
(Baca Juga : Inilah Dia 4 Macam Kerusakan yang Sering Terjadi Pada Pelek Mobil)
Namun, lanjut Hermas, bila yang bermasalah adalah ECU-nya berarti harus dilakukan reflush atau reset ECU.
Tujuannya untuk kembali mengoptimalkan output elektrikal yang tersentralisasi dari komponen tersebut.
Kemudian juga hindari penambahan aksesori elektrikal pada mobil dengan menggunakan sistem suntik kabel.
Karena suntik kabel biasanya membebani kinerja komponen lain untuk menopang sumber tenaga dari komponen tambahan yang dipasang.
(Baca Juga : Udah Pada Tahu Belum, Apa Musuh Terbesar Minyak Rem di Mobil?)
"Jika ingin memasang aksesori elektrikal, bisa pakai sumber tenaga baru dengan kabel yang dihubungkan dari soket sekring, tergantung besaran amperenya," jelas Hermas.
Modifikasi ini juga berlaku untuk komponen seperti pelek dan ban yang memengaruhi sensor rem ABS.
Atau bisa juga penggantian setir mobil yang akan berpengaruh pada deteksi sensor airbag di mobil.
"Jika dilakukan penggantian di komponen tersebut, setelah dilakukan penggantian harus dilakukan kalibrasi ulang supaya sensor-sensor tersebut tetap bekerja optimal," tutup Hermas.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR