Jip.co.id - Suzuki Jimny yang ingin dimodifikasi bergaya off-road tidak boleh asal pasang lift kit, atau ganti suspensi dengan harga yang mahal.
Hal pertama diperhitungkan ketika ingin bikin postur Jimny lebih jangkung perhitungkan bobot total atasnya lebih dulu. Alias konsep bodinya sudah matang.
"Kita tidak bisa langsung bikin kaki-kakinya, itu baru bisa dikerjain setelah matang konsep bodi. (Biar) Bobot atas terhitung maksimal," buka Dennis Emmanuel, bos MMC 4x4 di Pejaten, Jakarta Selatan.
(Baca Juga: Modifikasi Jip, Suzuki Jimny Ini Berhasil Diubah Jadi Ganteng Maksimal)
"Spring weight ini penting, berat yang ditanggung per dan sokbreker dan bobot dibanding dengn (bobot) atasnya," tukasnya.
"Contoh kita mau off-road, misal aja untuk crawling dengan tekukan-tekukan banyak berarti kita kan butuh travel suspensi yang banyak. Nah suspensi yang travelnya banyak itu didapat dari mana, dari kelenturan," jelas Dennis.
Namun jika set up suspensi lentur dengan banyak travel diberi beban melampaui kapasitas yang terjadi justru akan keras.
"Ya gak bisa heavy duty gitu dengan set up begitu ya hasilnya gak akan dapat fleksibilitas, kaku mobilnya. Kalau mau fleksibel suspensinya yaudah harus ada yang dikorbanin, barang bawaan gak bisa banyak-banyak," tukasnya lagi.
(Baca Juga: Modifikasi Jip, Suzuki Jimny Ini Berhasil Diubah Jadi Tambah Keren )
Lantas bagaimana jika ingin membawa barang banyak? Tentu set up harus diubah.
"Pasti ada resiko lain yang harus ditanggung, kalau dalam keadaan kosong ya jangan berharap fleksibel, pasti kaku, kan set up keras," sambung Dennis.
Pertimbangan lain yang lebih penting yakni travel dan full collapse dari per dan sokbreker.
"Paling enak tuh dibikin main, per-nya sudah habis tapi sok-nya belum. Idealnya sih untuk sokbreker ada jarak sebelum mentok, sekitar 1 inci di bawah dan 1 inci di atas," pungkas Dennis.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR