Jip.co.id - Aki merupakan salah satu bagian penting di mobil.
Tanpa adanya aki kelistrikan pada mobil tidak bakal bisa hidup.
Aki mempunyai tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan ke komponen mobil.
Tegangan listrik aki ini juga akan terus diisi lagi oleh komponen bernama alternator.
Namun, ada kalanya aki akan mengalami overcharge.
Overcharge ini yakni kondisi bahwa aki mendapatkan tegangan listrik berlebihan dari alternator.
(Baca Juga: Mitsubishi Pajero Sport, Fortuner, dan CR-V Lagi Ada Diskon Sampai Rp 30 Juta)
Kapasitas voltase dan kapasitas ampere yang diterima aki akan berlebihan.
Kondisi ini akan sangat berbahaya bagi aki itu sendiri.
"Biasanya itu mengindikasikan alternator mengalami masalah, jadi tegangan yang diterima diatas angka yang sudah ditentukan," ucap Didi Ahadi selaku Technical Service Toyota-Astra Motor.
Karena bersumber dari alternator, maka ada baiknya alternator dilakukan pengecekan ulang.
Kerusakan alternator bisa jadi karena terjadinya korsleting di sistem alternator atau cut off atau IC regulator bermasalah.
Alternator yang sudah mengalami kerusakan cara paling mudahnya bisa dilihat di panel dasboard berlogo aki.
(Baca Juga: Mobil Mesin Diesel Bisa Masuk Angin? Ini Maksudnya)
"Untuk mobil sekarang bila ada malfungsi atau kelainan di sistem kelistikan terutama aki atau alternator bisa dilihat dari berkedipnya logo aki di panel meter," tambahnya.
Selain itu, dari fisik aki pun bisa sangat terlihat.
Aki yang mengalami overcharge secara fisik akan menggelembung.
Hal ini karena setiap sel baterai pada bagian pelat positiff akan mendapatkan tekanan yang diakibatkan oleh suhu yang tinggi selama terjadinya proses overcharging.
Overcharge yang didiamkan terus menerus akan membuat aki mobil cepat soak.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR