Jip.co.id - Pada tahun 2008 silam, sedan boleh saja jadi basis favorit ikutan drag race. Namun lewat basis bodi yang imut dan tergolong ringan ini, Jimny mungil bisa jadi pilihan.
Setelah itu, barulah mengisi tenaga pendorongnya sebagai pengganti mesin asli yang hanya 1.000 cc. Dody Moken, pria yang bermukim di Jambi, Sumsel ini enggak tanggung-tanggung mengisi dengan sebongkah mesin Lexus LS400 tipe 1UZ-FE V8. Dipersenjatai twin turbo tenaganya jadi 505 dk!
Hampir 2 tahun lalu proses modifikasi berat ini dimulai. Pasalnya, membenamkan mesin V8 ke ruang mesin dan jarak sumbu yang relatif pendek, perlu pengaturan instalasi tahap demi tahap.
Mulai dari memisahkan bodi dari sasisnya. Setelah sasis tertinggal, barulah rangkaian mesin beserta transmisi diletakan pada posisi yang diinginkan.
Lewat tangan dingin Nursiyanto, tuner Techno Motor. Letak mounting mesin cukup dimundurkan sekitar 20 cm dari aslinya. Untuk mounting mesin sengaja dipilih dari Daihatsu Taft GT, karena karet lebih besar dari bawaan Jimny.
(Baca Juga: Modifikasi Suzuki Jimny Baru Ini Bisa Bikin Orang Ngeliatin Terus)
Walau mesin mundur relatif banyak, kopel ternyata masih punya panjang sekitar 60 cm. Hampir sama dengan panjang kopel aslinya. Hal tersebut, berkat penggunaan girboks Toyota Hiace yang relatif pendek namun kuat mengatasi keberingasan mesin ini.
Tidak puas dengan bawaan spek mesin, seperangkat turbo eks Nissan RB25DET ballbearing yang dipasang sebanyak dua buah.
Menjejali udara bertekanan 1,1 bar he dalam intake manifold. Mencegah kompresi kelewat tinggi, kompresi diturunkan dengan mengganti piston Toyota Camry 2.2 lansiran Teikin berdiameter 87,5 mm.
Hasilnya kompresi bisa diturunkan dari sekitar 9,5 :1 menjadi 7,0 :1. Sebagai pusat pengatur debit bensin yang disuntikar lewat 8 buah injektor berkapasitas 450 cc per menit satunya.
ECU dipilih menggunakan Haltech E6X yang sudah dimodifikasi.
"Komponen driver injektor diganti dengan Mosfet yang lebih besar. Ini agar lebih tahan membuka tutup kerja injektor dengan impedance kecil," sahut Nurik.
(Baca Juga: Suzuki Jimny Udah Siap Banget Diajak Kotor-kotoran)
Mengatasi traksi liar dan tetap dapat melesat lurus di lintasan. Minimalnya dipasang batang penyangga pada gardan yang sejajar dengan per daun alias traction bar. Efeknya roda belakang menjadi tidak melompat (wheel hop).
Bahkan saat dientak putaran gardan belakang langsung mengangkat bobot sasis dan melekatkan grip ban. Menurutnya, hasil akan lebih maksimal lagi setelah rangkaian gardan diubah menjadi four link.
Maksudnya, rangkaian lengan ayun suspensi yang mengikat pada empat titigardan. Selain itu, suspensi depan dibuat menjadi independent. Bahan bakar yang dimasak dalam dapur pacu mesin V8 ini diracik khusus menggunakan bensin Pertamax dan Toluene.
Campurannya tidak dirahasiakan olehnya. Yaitu cukup 30 % toluene yang dioplos dalam tangki berbahan stainless stell ini. Tujuannya, agar lebih mudah didapat ketimbang pakai bensin Avgas saat mobil sudah digunakan di kota Jambi kelak. Kalau beli bensin, selain ke stasiun pengisian BBM, perlu mampir ke toko kimia juga nih.
Mesin: 1UZ-FE qenerasl II
Rasio kompresi : 1 :7,0
Piston: Tekin Toyota Camry 87,5 mm
Injektor: 8 X 450 cc
Turbo: Twin Nissan 45V ballbearing
BOV: Blitz replika
Intercooler: Twin RX7 rotary
Cover clutch: Custom double sprinq pressure
Clutch: 3S-GE stok
Flywheel: 3S-GE custom
Girboks: Hiace W-serie w/ adaptor
Axle: Kijanq super 4,1 :1
ECU: Haltech E6X custom
Ignition box: Double MSD 6A-L
Timer: HKS
Boost control: DER
Fuel pump: Double Bosch
Fuel tank: Custom Stainless 20 liter
Sokbreker: Kayaba Gas-a-lust
Ban: Belakang 295/50/R15, Depan 195/50/R15
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR