Jip.co.id - Apa Anda sedang mencari SUV bekas?
Nah, Toyota Land Cruiser Cygnus tahun 2000 ini bisa menjadi SUV bekas pilihan Anda.
Toyota Land Cruiser Cygnus tahun 2001 umurnya cukup tua akan tetapi bicara desain masih cukup menarik untuk sebuah SUV.
Toyota Land Cruiser Cygnus tahun 2001 ini cocok jika Anda mencari SUV yang besar dan juga gagah.
(Baca Juga: Toyota Hilux Berhasil Dimodifikasi Jadi Lebih Kekar)
Berapa harga pasaran untuk Toyota Land Cruiser Cygnus tahun 2001?
Untuk harganya sekarang berada di bawah Rp 300 juta.
Berikut daftar harga Toyota Land Cruiser Cygnus tahun 2001 untuk wilayah Jabodetabek yang bisa dilihat di kanal Pricelist GridOto.com.
Tebak, Berapa Harga Toyota Land Cruiser Seri 80 saat Meluncur 1995?
Jip.co.id - Toyota Land Cruiser seri 80 pertama kali dijual Resmi di Indonesia pada 1995.
Waktu itu PT Toyota Astra Motor (TAM) menawarkan 2 tipe Toyota Land Cruiser seri 80, yaitu standar dan VX.
Mau tahu enggak harga jualnya kedua tipe Toyota Land Cruiser seri 80 pada tahun 1995?
Menurut laporan Tabloid Otomotif No. 7/V 4 September 1995 di halaman 14, Toyota Land Cruiser seri 80 tipe Standar barunya oleh TAM dijual Rp 134,6 juta sedang tipe VX Rp 174,9 juta.
Yang beli baru dan masih punya sampai saat ini jelas menang banyak.
(Baca Juga: Ini Dia Jenis-jenis Kabel Winch Untuk Off-Road)
Soalnya, Toyota Land Cruiser seri 80 bekas di situs jual beli online pada tahun 2020 ini ditawarkan dengan harga Rp 295-450 juta, tergantung kondisi.
Oh ya, harga tipe VX ini cuma Rp 4,9 juta lebih mahal dibanding rival terdekat Toyota Land Cruiser seri 80, yaitu Mitsubishi Pajero.
Dengan budget sebesar itu pada 1995 pilihan lainnya kebanyakan sedan Eropa entry level seperti BMW 320i E36 A/T (Rp 140 juta), Mercedes-Benz C 180 (Rp 156 juta), dan Volvo 960 GL (Rp 135 juta).
Kalau zaman now di Jakarta dengan uang sebesar Rp 174,9 juta jelas enggak bisa beli Toyota Land Cruiser terbaru.
Saat ini TAM Menjual Toyota Land Cruiser 200 VX Rp 2.156.250.000 sedang 200 VXR Rp 2.493.950.000.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR