Jip.co.id - Mazda CX-5 Sport lahir 2012, merupakan varian entry yang ditawarkan kepada konsumen Indonesia.
Saat itu, harga jualnya Rp 375 juta on the road Jakarta. Lebih murah Rp 35 juta dari tipe Touring.
Konsekuensi harga yang lebih rendah ini adalah hilangnya beberapa fitur.
Dari luar fasilitas yang tidak dimiliki Sport adalah sunroof elektrik, lampu Bi-Xenon, daytime running light, rain sensing wipers, auto on/off head lamp, adaptive front light system dan kaca belakang dark-tinted.
Sementara di kabin tidak dilengkapi jok kulit elektrik 8-way dan pemanas jok depan.
Sistem audio Bose 9-speaker yang didukung teknologi noise compensation AudioPilot 2 dan sistem surround Centerpoint juga tidak hadir di sini.
Advanced keyless entry, spion dalam auto-dimming serta kamera dan sensor parkir juga
absen di tipe Sport.
Konsekuensi dari perginya fitur-fitur tersebut adalah sedikit tereduksinya aspek kemewahan dan kenyamanan berkendara.
Namun, soal performa mobil perbedaannya sangat mirip.
Konsumsi BBM tol ia mampu mencatat 14,49 km/l sedang dalam kota 12,50 km/l. Figur serupa juga diraih versi Touring.
Teknologi SkyActive bekerja dengan baik di sini.
Sedikit berbeda di akselerasi.
Sebelumnya diprediksi, versi Sport lebih kencang ketimbang Touring.
Pasalnya, Sport memakai ban berukuran lebih kecil, yaitu 17 inci yang dibalut ban 225/65R17.
Sementara versi Touring mengandalkan pelek 19 inci dengan ban 225/55R19.
Setelah melakukan 3 kali run, ternyata prediksi kami salah. Catatan waktu terbaiknya untuk sprint 0-100 km/jam adalah 10,68 detik (tipe Touring 9,9 detik).
Baca Juga: Mazda CX-5 Bisa Tampil Lebih Agresif Pakai Body Kit Ini, Keren!
Pergantian gigi sangat halus dan cepat. Nyaris tidak ada jeda.
Mode shiftronic-nya juga sangat menyenangkan karena membuat prilaku CX-5 menjadi sedikit lebih agresif.
Untuk manuver dan handling kedua tipe ini sama persis.
Sasis rigid yang dikombinasikan dengan suspensi MacPherson sturt dan multi-link sangat stabil di kecepatan tinggi maupun kala menikung cepat.
Setirnya pun tajam dan presisi, hanya saja feedback-nya sedikit kurang terkomunikasi dengan pengemudi.
Beruntunglah Mazda tetap menyematkan kontrol traksi dan kestabilan untuk mereduksi dari kemungkinan pengemudi kehilangan kendali terhadap CX-5.
Editor | : | Iday |
KOMENTAR