JIP.co.id - Penggantian aksesoris pelek merupakan langkah dasar dan paling sering didahulukan dalam mendandani tunggangan kesayangan kita.
Karena langsung dapat merubah penampilan dan menaikan gengsi. Tetapi jangan salah pilih dan asal saja, bukannya mempercantik, malah bisa jadi tunggangan kita jadi bahan cela-an. Pemilihan pelek adalah faktor penentu.
Apapun gaya yang akhirnya dianut, sesuaikan dengan kantong anda, mau menggunakan pelek orisinal atau replika.
Besarnya pelek dan tebal tipisnya ban juga menjadi pilihan yang harus diperhitungkan, karena dapat mempengaruhi faktor teknis pada SUV kebanggaan anda.
Baca Juga: Pertarungan Big SUV Bekas, Pilih Fortuner, Pajero Sport atau Everest?
Pelek Replika
Merek-merek replika asal Taiwan masih mendominasi pangsa pasar hingga saat ini, selain produksi dari Indonesia, Cina, Thailand dan Malaysia.
Pelek replika banyak menjadi pilihan konsumen dikarenakan harga yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan produk yang asli. Kemiripan pelek replika dengan yang asli bisa dikatakan hampir mendekati, namun materi yang digunakan berbeda.
Untuk pelek replika, hampir semua produknya menggunakan bahan alloy (alumunium). Model-model yang dikeluarkan juga cepat ter-update mengikuti model yang dikeluarkan produsen asli dan kadang pelek tiruan ini lebih cepat masuk ke pasar tanah air.
Bahkan pelek-pelek lama yang sudah tidak diproduksi lagi, kembali di pasarkan dalam bentuk replika. Namun kekurangan pelek replika yaitu lebih mudah rusak, bila mobil menghantam lubang di jalan serta re-sale value yang kadang terjun bebas.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR