Mesin diesel series 200 adalah 1VD-FTV Diesel memiliki kapasitas 4.5 liter. Dengan tenaga 217 hp dan torsi 430 Nm.
Baik versi IU dan APM, mesin diesel ini sudah dilengkapi catalytic converter Euro 3 pada versi APM dan IU dilengkapi EGR (Exhaust Gas Recirculation) karena standar Euro 4.
"Pada catalytic converter dan EGR mudah sekali terjadi penumpukan karbon. Kalau sudah menumpuk akan terjadi peningkatan pada suhu ruang bakar yang cukup tinggi," papar Wahyu.
Dengan meningkatnya suhu pada ruang bakar. Akan mengurangi juga kerja pelumasan pada ruang bakar.
Baca Juga: Teknik yang Tepat Ketika Menggunakan Winch Saat Melakukan Recovery
"Efeknya bila hal tersebut berlangsung cukup lama akan merusak ring piston dan boring silinder. Piston akan longgar dan terjadi kebocoran kompresi," jelas Wahyu yang sudah menangani lima kasus pada mesin diesel series 200.
Sebenarnya pada versi APM sudah dilengkapi fitur self cleaning pada catalytic converter-nya. Dengan cara membakar sisa carbon yang menumpuk pada catalytic.
Sayangnya hal ini berlangsung cukup singkat dan sering. Karena pembersihan EGR harus dioperasikan secara manual, biasa pemilik series 200 tidak sadar. Jadi suhu diruang bakar akan meningkat dan merusak piston.
"Saran saya, untuk mengurangi kendala tersebut baiknya catalytic converter dan EGR dicabut. Dan harus sering dibersihkan secara berkala," jelas Wahyu.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR