Jip.co.id - Penggantian oli transfer case adalah bagian dari servis berkala. Transfer case adalah komponen penerus daya pada mobil 4WD atau AWD.
Fungsi transfer case adalah menyalurkan tenaga mesin ke roda sesuai dengan kebutuhannya. Di dalam transfer case terdapat pelumas transfer case yang berfungsi untuk membantu menjaga gigi tetap berputar lancar.
Pelumas transfer case ini harus diganti secara periodik untuk menjaga performa transfer case.
Penggantian pelumas transfer case disarankan untuk dilakukan setiap 40.000 kilometer. Pada bagian bawah transfer case terdapat seal oli yang berhubungan dengan output shaft mobil, keduanya berguna untuk mencegah pelumas keluar.
Sehingga jika terjadi kerusakan pada transfer case seperti tergores hingga pada seal pelumas, maka pelumas dapat merembes dan menggenang.
Baca Juga: Harga SUV Bekas, Mitsubishi Pajero 2007 Si Gagah yang Mantap Banget
Berikut yang perlu diperhatikan saat merawat transfer case:
- Pada saat pengecekan transfer case, jika level oli transfer case rendah, maka hal ini berarti ada suatu kebocoran pada transfer case.
- Pemasangan gasket yang salah juga mempengaruhi pergerakan transfer case. Gasket yang tidak pada posisinya akan menimbulkan merambatnya oli dari transfer case.
- Suara berdengung yang timbul dikarenakan gigi-gigi yang yang bertabrakan diakibatkan kekurangan oli yang seharusnya memberikan pelumasan di transfer case.
Salah satu hal penting saat melakukan servis transfer case adalah sebaiknya
Gejala yang menunjukkan bahwa mobil Anda perlu ganti oli transfer case:
- Oli transfer case terlihat kotor
- Mobil tidak bisa berpindah gigi
- Timbul suara seperti gemuruh dari bagian transfer case
Setiap kali transfer case Anda dicek, pelumas transfer case Anda juga harus diperiksa kondisi dan warnanya.
Mintalah kepada mekanik Anda untuk melakukan pengecekan komponen lain saat melakukan servis seperti clearance, shift fork, juga pegas penahan tuas. Pemeriksaan ini akan mencegah terjadinya kerusakan pada dan oleh transfer case mobil Anda.
Untuk pelumas transfer case SUV, pikap 4x4, truk ringan, disarankan memilih oli single grade dengan spesifikasi SAE 90 atau SAE 140. Perawatan transfer case mudah saja, lakukan ganti oli setiap 40 ribu kilometer atau kira-kira tiap 2 sampai 3 tahun secara rutin.
Dan perlu diingat olinya jangan sampai salah karena bisa merusak,” ucap Adi Wijaya, dari bengkel Tunas Toyota Pondok Gede, Jakarta Timur.
Sementara jika sudah pakai transfer case dengan kenop elektrik, kerusakan bisa terjadi pada area kenop, sekring switch, motor pengubah mode penggerak atau bahkan ECU.
Sehingga perbaikan diperlukan bengkel spesialis yang mampu menangani transfer case elektronik dengan diagnosa lewat komputer.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR