Jip.co.id - Salah satu penyebab kerusakan pelumas adalah kontaminasi bahan bakar, baik di mesin bensin maupun diesel.
Tak heran bila himbauan ‘jangan cuci dengan solar’ pernah menjadi tren di ruang mesin pada tahun 1990-an.
Dari himbauan tersebut tentu bisa Anda bayangkan betapa kuatnya solar untuk menghilangkan kotoran oli di ruang mesin.
Dan hal ini menandakan bahwa performa pelumas akan menurun drastis ketika terkontaminasi oleh bahan bakar.
Kandungan sulfur yang tinggi itulah yang membuat kualitas pelumas menurun drastis.
Apalagi tidak ada satu mesin pun yang tidak memiliki kebocoran di ruang bakar, meski dengan kondisi ring piston dan dinding silinder baru sekalipun.
Baca Juga: Bisa Pesan Rolling Chassis Full Tubular Siap Kompetisi Off-Road
Rentang kebocoran di mesin sekitar 15-30%.
Ditambah, perbandingan kompresi mesin diesel yang lebih tinggi dari mesin bensin, kian memberi kontribusi terhadap penurunan kualitas pelumas dengan tingkat kebocoran yang sama.
Mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi akan menyumbangkan volume kebocoran yang lebih banyak ketimbang mesin dengan perbandingan kompresi lebih rendah.
Atas dasar itulah, aditif deterjen di pelumas diesel diracik agar mampu lebih tahan terhadap kontaminasi sulfur ketimbang pelumas mesin bensin.
Hal ini jelas membuat fungsi pelumas akan sedikit dikorbankan.
Konsekuensinya, produsen oli akan membuat tingkat kekentalan pelumas diesel lebih kental ketimbang pelumas mesin bensin.
Baca Juga: Pilihan SUV Eropa yang Tidak Biasa, Harganya Terjangkau Banget!
“Belum lagi dengan getaran dan panas yang dihasilkan akibat karakter dari mesin diesel. Hal itu kian membuat kerja pelumas diesel kian berat,” papar Iwan Abdurahman, section head, technical service division PT Toyota-Astra Motor
Namun seiring dengan perkembangan teknologi mesin, material yang digunakan serta kualitas solar yang memiliki kandungan sulfur kian rendah, membuat pelumas mesin modern kini mulai hadir.
Dengan kandungan sulfur yang rendah di bahan bakar, otomatis produsen mobil dapat merekomendasikan pelumas yang memiliki tingkat kekentalan pelumas lebih encer.
Hal ini tentu bertujuan agar efisiensi konsumsi BBM kian meningkat.
Dengan pelumas yang lebin encer, tentu beban kerja mesin kian ringan.
Dan fungsi pelumas untuk menjaga agar friksi antar komponen bergerak tetap optimal tidak menurun berkat penggunaan bahan bakar minim sulfur.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR