PERFORMA DAN KONSUMSI BBM
No, masih belum ada mesin 1.6 T-GDI yang ditunggu-tunggu. Tak masalah, toh karakter mesin Nu 2.0 dengan Dual CVVT yang dipakai masih sangat fun untuk kondisi stop and go.
Tarikan bawahnya sangat responsif, bahkan terlalu galak sampaisampai Drive Mode yang disediakan khusus untuk varian XG ini terasa berguna.
Pindahkan ke mode Eco, barulah terasa akselerasi yang lebih smooth, sehingga tidak membuat penumpang di belakang merasa mual karena laju ‘ndut-ndutan’ ketika macet.
Sayangnya, dengan mode ini aktif selalu pun, masih kesulitan untuk mendapat angka konsumsi melebihi 14,9 km/liter saat melalui rute tol dengan driving manner sopan.
Namun saat dipindahkan ke Sport Mode, barulah karakter fun dari Tucson sebenarnya tercuat. Dari kecepatan medium ke tinggi, tidak perlu menginjak pedal gas dalam-dalam untuk overtake dengan mudah.
Kadang memang terasa terlalu sering downshift, tapi hal tersebut tidak jadi masalah karena naik dan turun gigi terasa luar biasa cepat.
HANDLING
Saat mencoba Tucson GLS, terasa pengaturan bantingannya merupakan salah satu aspek terbaik dari SUV setinggi 1,645 m ini. Melihat ada kenaikan ukuran pelek 1inci dan profil ban lebih tipis, apakah segi kenyamanan dikorbankan?
Sama sekali tidak. Bahkan ketika melewati kontur jalan yang buruk sekali pun. Penggunaan ban Achilles Desert Hawk yang sempat dikira akan membuat banyak road noise tembus ke kabin ternyata juga tidak benar, karena suara di dalam masih tergolong minim.
Drive Mode juga membawa variable steering ke Tucson XG, sehingga bobot putaran setir saat dipindahkan ke mode Sport terasa lebih berat dan mantap saat bermanuver, meski masih sedikit tersisa rasa sintetik dari MDPS-nya.
Dibanding Santa Fe yang berukuran lebih gambot, karakter handling Tucson juga cenderung lebih cekatan tanpa bodyroll yang berlebih ketika menikung cepat.
Namun jangan lupa, masih belum tersedia stability control sehingga sebaiknya berhatihati untuk menghindari understeer.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR