Gardan, tadinya diniatkan pakai punya Toyota Kijang. Tapi batal lantaran terlalu lebar, tak sesuai bodi.
Oli mesin andalkan Mobil 1 SAE 10-30. Begitu pula oli girnya, bermerek sama tapi SAE 80-90.
Nyala indikator ganti giginya diset berbeda. Heat pertama, diset pada 8.200 rpm. Heat kedua dipa tok pada 8.600 rpm. Lantas, pada heat ketiga, disetel saat mesin berputar di 9.100 rpm.
"Pengaturannya tergantung setelan mesin," ungkap Erwin.
Maksudnya, pembedaan penyetelan tersebut sesuai strategi tim. Heat pertama, asal bisa masuk nominasi juara.
Baru di heat terakhir yakni penentuan juara, perpindahan gigi dilakukan pada putaran tinggi. Ubahan lainnya, kolong ruang mesin ditutup pelat aluminium.
Saat belum memakai penutup laju mobil limbung. Setelah dipakai, mobil melaju stabil.
"Sekarang, embusan angin nggak nendang bodi lagi," puas Erwin.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR