Mesin berkode K6 dengan bubungan ganda serta dilengkapi dengan turbocharger dan intercooler cukup bertenaga untuk memboyong jip dengan bobot di bawah 1 ton ini.
Mesin yang sudah diperkenalkan sejak era Jimny JA22 ini berdaya 63 hp.
Di atas kertas lebih besar 18 hp dibandingkan mesin F10A yang menjadi standar Jimny dan Katana di Indonesia.
JA23 yang satu ini menggunakan transmisi matik yang dikawinkan dengan transfecase 2 percepatan paruh waktu.
Berbeda dengan kebanyakan transfercase yang beredar di pasar lokal, yang ini menggunakan mekanisme rantai (chain drive) untuk menggerakkan girnya. Mekanisme ini lebih advance dibandingkan gir, lantaran lebih lembut dan presisi.
Transfercase dengan rantai ini mulai diperkenalkan pada era JA12/JA22 dan JB32.
Baca Juga: Hill Descent Control, Fitur Andalan SUV Buat Turuni Bukit
Bodi bagian belakang dibiarkan melompong tanpa lantai. Posisi kosong inipun kemudian dialih fungsikan sebagai tempat ban serep.
Untuk pilihan ban, Tomy memilih Super Swamper TSL 29x8.5x15 dipilih lantaran reputasinya yang mendunia.
Walau masih mengandalkan formula lama, namun ban bikinan Amerika ini masih cukup untuk ber-saing dengan ban-ban moderen.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR