Jip.co.id – Untuk sebuah mobil, sistem pengereman memiliki fungsi yang sangat penting.
Bila sistem rem gagal bekerja, maka nyawa taruhannya.
Berikut pengecekan sistem rem mobil.
Perilaku pengemudi yang kerap tetap menginjak pedal rem saat berhenti membuat proses pelepasan panas di piringan rem menjadi tidak merata.
Efeknya, permukaan piringan rem menjadi tidak rata sehingga timbul getaran saat pedal rem diinjak.
Solusi terbaik tentu menggantinya.
Namun, bila ketebalan piringan rem masih masuk dalam batas toleransi, proses bubut pun dapat dilakoni.
Baca Juga: Injektor Mesin Diesel Jangan Sampai Tersumbat, Ini Penyebabnya
Komponen ini bertugas untuk meringankan kerja kaki pengemudi saat menginjak rem.
Dengan bantuan kevakuman di mesin, maka booster rem ini dapat bekerja.
Bila ia mengalami kebocoran, maka rem akan terasa berat saat diinjak dan getaran mesin akan terjadi.
Untuk mengetahui slang rem rusak atau tidak, cukup periksa apakah ada kebocoran di sil-silnya.
Biasanya kalau slang rem ada kebocoran, sistem rem tidak bekerja dengan baik atau kurang pakem.
Periksa kekencangan baut atau ring tembaga.
Bila kebocoran berasal dari slang karetnya, tak ada cara lain kecuali menggantinya.
Baca Juga: Jeep Wrangler Rubicon 1941 Edisi Terbatas, Hanya Tersedia 41 Unit
- Sil Kaliper Rem
Sil kaliper letaknya berada di dalam kaliper rem.
Sistem ini ada di rem yang sudah menggunakan disc brake.
Jika sil kaliper rusak, dapat menyebabkan rem mengunci saat pedal rem diinjak lantaran piston tidak dapat kembali ke posisi awal karena tertahan sil.
Kampas rem bertugas untuk menghentikan laju kendaraan.
Bila ia telah tipis, maka perlu segera diganti.
Indikasinya dapat terdeteksi dari suara berdencit saat pedal rem diinjak atau berkurangnya jumlah minyak rem tabung reservoir rem.
Untuk lebih menyakinkan, tentu Anda dapat mengintipnya di sela-sela kaliper rem.
Baca Juga: Modifikasi Tubular Custom, Tenaga Galak Pakai Mesin Toyota Celica
- Minyak Rem
Usia pakai minyak rem adalah 20.000 km atau setahun sekali.
Lakukan pengantian secara berkala agar kinerja rem selalu berada dalam kondisi prima.
Faktor kandungan air menjadi penyebab ia perlu diganti berkala.
Perannya untuk memberi tekanan pada sistem. Alhasil, peran sil di dalam master rem begitu penting untuk menghasilkan tekanan pada sistem rem.
Sil master rem rentan terhadap kebocoran.
Kerusakan sil bisa disebabkan oleh jarang digantinya minyak rem.
Alhasil, kandungan air di minyak meningkat dan menyebabkan friksi antara sil karet dan dinding master rem meningkat.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR