Jip.co.id - Sosok pria asal Surabaya ini memang gila, bukan gila karena gangguan jiwa.
Tetapi tergila gila dengan Land Rover khususnya Seri I.
Pria berambut cepak ini mulai tertarik dengan Land Rover sejak 13 tahun lampau.
Meski secara pasti populasi kendaraan ini tak terdeteksi di Indonesia, pria ini benar-benar mujur karena memiliki Seri I 107 Station Wagon 1957.
Baca Juga: Tips Melintasi Genangan Air Pakai Mobil Saat Off-Road
Gimana nggak mujur? Menurut penelusuran, kendaraan yang hanya diproduksi dalam kurun waktu dua tahun ini total ada 7.007 unit diseluruh dunia.
Sedangkan untuk keluaran ‘57 stir kanan hanya diproduksi 1. 046 unit.
Dan Johan Yuda Wicaksono menjadi salah satunya.
Info adanya Seri I 107 Station Wagon pun diperoleh, sayangnya tidak dijual.
Meski demikian, kesempatan besar terbuka lebar lantaran keberadaan kendaraan tersebut berada di Surabaya.
Dengan modus tertentu, Johan mendatangi rumah sang empunya.
Johan mengaku sempat tiga kali mendatangi pemilik dengan berbagai pendekatan.
Pertama datang kesana hanya sekedar berkenalan dan ngobrol ‘ngalor ngidul’ soal Landy.
"Kayaknya sih si pemilik nggak mau ngelepas Landy ke sembarang orang, model orangnya bener-bener selektif yang beli bisa ngerawat nggak”, cetus pria kelahiran ‘74 ini.
Ungkapan menyerah sebelum berperang mungkin bukan prinsip yang dipegang oleh Johan.
Baca Juga: Punya Winch dengan Kabel Besi Baja? Perhatikan Hal Ini
Kedatangannya berikutnya, Johan memastikan apakah si Landy boleh dibeli.
Melalui pendekatan persuasif yang dilakukan oleh Johan rupanya berbuah manis, Ia berhasil mendapatkan kepercayaan dari sang pemilik.
Tak ada yang lebih membahagiakan selain mendapatkan kendaraan impian.
Sesuatu yang tak disangka pun cukup membuat Johan terkejut, “Justru Landy ini dilepas jauh dibawah harga yang orang tawarkan”.
Tanpa panjang lebar, waktu itu juga terjadi proses transaksi, “Si pemilik maunya di DP dulu karena berinisiatif menghidupkan mesinnya, baru proses pelunasan”.
Lantaran kondisi kendaraan mangkrak dan terlihat jarang digunakan oleh si pemilik.
Johan dan timnya sempat melakukan restorasi sekitar enam bulan, akan tetapi tak kunjung selesai.
Akhirnya dibawalah ke Bengkel Martajaya dibilangan Senen, Jakpus.
“Semua diset dari nol, bodi bongkar total. Termasuk mesin, gardan, girboks dan kaki-kaki disetting ulang. Semuanya dikembalikan orisinil”, ujar Johan.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR