Setelah browsing, Wan Har menemukan saudara lain yakni Chevy S10 pikap. “Wah Amerika banget nih,” celetuknya.
Sayangnya model ini tidak masuk ke pasar Tanah Air.
Berbekal studi lewat internet, Ia mencari kawinan swap engine yang disarankan untuk Blazer.
Pilihannya antara mesin Camaro atau Corvette LS1.
“Syaratnya harus pakai basis Vortec V6 karena Blazer lokal beda dudukkan dan sebagainya,” jelasnya.
Tanpa pikir panjang lagi, Wan Har segera memesan mesin Camaro V8 model 2001 berikut girbok dari negeri Paman Sam.
Vortec yang diperoleh dari temannya langsung ‘dibuntungin’ sementara bak orisinil S10 juga diboyong dari Amerika.
“Saya enggak mau bikin bak tiruan, harus otentik meski bak bekas,” tegasnya.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR