Jip.co.id - SUV akan terdongkrak penampilannya setelah ban diganti dengan profil lebih kasar dan berukuran lebih besar.
Penggantian ban berukuran besar memberikan keuntungan berupa bertambahnya ground clearance, approach angle maupun depature angle.
Sehingga dijadikan solusi wajib untuk menambah kemampuan kendaraan menjelajah daerah yang memiliki kontur permukaan yang buruk.
Namun, sebenarnya ban dengan diameter dan ukuran yang lebih besar menimbulkan efek samping.
Baca Juga: Suzuki Jimny Adventure Off-Road ini Tiba-tiba Jadi Pindah Aliran
Pertama, tentunya lebih berat. Penambahan bobot ini tentunya memberikan dampak buruk.
Yang paling sering dihajar adalah kaki-kaki, yang terdiri atas tie-rod, ball joint, disusul bearing dan kemudian as roda.
Sah-sah saja mengganti ban dengan ukuran yang lebih gede, namun perlu diperhatikan ukurannya.
Semakin besar dan jauh dari ukuran standar pabrik, maka bagian-bagian tersebut semakin rentan akan kerusakan.
Bushing, tie-rod dan ball joint menjadi tokoh utama yang paling dahulu kalah dalam hal ini.
Baca Juga: Jeep CJ-6 Bekas Mobil Off-Road Ekspedisi, Sekarang Jadi Kinclong
Hal ini berlaku pada semua jenis kaki-kaki , baik itu gardan solid dengan per daun, coil spring maupun suspensi independen.
Bearing alias laher menduduki posisi kedua sebagai bagian yang cepat rusak.
Sebagaimana dua perangkat sebelumnya, as roda pun ikut menderita saat ukuran ban diperbesar.
Akan membuat as bekerja lebih keras, dengan demikian pada saat as roda memilin ban, maka memiliki stres lebih tinggi, yang menyebabkan as roda menjadi lebih rentan untuk patah, atau setidaknya splinenya terpelintir.
Setiap modifikasi ataupun penggantian akan memiliki konsekuensi, hal ini pun akan menjadi dasar kesadaran akan batasan perangkat dan menjadi pertimbangan saat melakukan modifikasi.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR