Jip.co.id - Ketika melakukan servis rutin yang meliputi penggantian oli mesin, pengecekan filter udara, busi, air radiator dan sebagainya, kerap dijumpai kondisi busi terlihat mulai ditumpuki kotoran atau karbon pada bagian elektrodanya.
Dalam kondisi seperti itu, tentu jika busi langsung dipasang lagi akan berisiko membuat pengapian jadi tidak maksimal.
Karena elektorda busi yang terbungkus atau mengalami carbon fouling, membuat loncatan listrik jadi kurang optimal.
Baca Juga: Tiga Hal yang Bisa Bikin Mesin Diesel Kurang Bertenaga atau Boros
“Busi yang sudah ditumpuki deposit, kinerjanya pasti akan menurun,” bilang Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.
Nah yang jadi masalah, kita tidak dasarankan untuk membersihkan busi menggunakan benda-benda yang bisa membuat material elektrodanya jadi rusak, seperti sikat kawat dan amplas.
“Kalau hanya kotor saja, boleh disikat, tapi cukup pakai sikat gigi,” ujar Diko lagi.
Sebab jika elektroda busi sampai terkikis akibat menggunakan benda keras atau amplas tadi, akan mempengaruhi kinerja busi dalam menghasilkan percikan listrik untuk proses pembakaran di ruang bakar.
Lantas bagaiamana bila deposit pada elektroda busi tidak bisa dibersihkan menggunakan sikat gigi?
“Celupin saja businya ke dalam cairan carbon cleaner, lalu tunggu beberapa menit sampai karbonnya rontok, kemudian seka pakai kain,” bilang Hendra Tjoa, Direktur PT Trioline Agung Perkasa, distributor chemical perawatan mesin merek Bluchem asal Jerman.
Tapi, lanjut Hendra, sebaiknya gunakan carbon cleaner yang tidak bersifat korosif terhadap material logam.
Dari pengalamanya, cara ini membuat busi yang masih belum lama pakai, bisa terlihat bersih lagi kayak baru, tanpa merusak busi itu sendiri.
Baca Juga: Teknik yang Benar Saat Menggunakan Winch Ketika Melakukan Recovery
Bahkan untuk kerak yang membandel pun bisa rontok oleh cairan yang kerap digunakan untuk gurah mesin tersebut, seperti yang sering dibuktikan oleh tim kanal Youtube Otoproduk.
Namun bila keraknya susah dibersihkan, bisa berarti umur pakai busi sudah terlalu lama.
“Deposit atau kerak ini bisa menyatu dengan logam kalau sudah terlalu lama digunakan, sebaiknya ganti busi baru,” saran Diko.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR