Jip.co.id - Aki mempunyai tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan ke komponen mobil.
Tegangan listrik aki ini juga akan terus diisi lagi oleh komponen di mesin mobil yang bernama alternator.
Namun, ada kalanya aki akan mengalami overcharge yang disebabkan oleh alternator.
Baca Juga: Seberapa Perlu Ganti Alternator Besar Untuk Jimny, Apa Saja Efeknya?
Overcharge ini yakni kondisi bahwa aki mendapatkan tegangan listrik berlebihan dari alternator.
Kapasitas voltase dan kapasitas ampere yang diterima aki akan berlebihan.
Kondisi ini akan sangat berbahaya bagi aki itu sendiri.
Baca Juga: Yuk Optimalkan Pengisian Alternator ke Aki, Ternyata Mudah Banget!
"Biasanya itu mengindikasikan alternator mengalami masalah, jadi tegangan yang diterima diatas angka yang sudah ditentukan," terang Atek, dari Galeri Alternator.
Karena bersumber dari alternator, maka ada baiknya alternator dilakukan pengecekan ulang.
Kerusakan alternator bisa jadi karena terjadinya korsleting di sistem alternator atau cut off atau IC regulator bermasalah.
Alternator yang sudah mengalami kerusakan cara paling mudahnya bisa dilihat di panel dasboard berlogo aki.
"Untuk mobil sekarang bila ada malfungsi atau kelainan di sistem kelistikan terutama aki atau alternator bisa dilihat dari berkedipnya logo aki di panel meter," tambahnya.
Baca Juga: Inilah Dampak Pakai Ampere Aki Mobil Enggak Sesuai Spesifikasi
Selain itu, dari fisik aki pun bisa sangat terlihat.
Aki yang mengalami overcharge secara fisik akan menggelembung.
Hal ini karena setiap sel baterai pada bagian pelat positiff akan mendapatkan tekanan yang diakibatkan oleh suhu yang tinggi selama terjadinya proses overcharging.
Overcharge yang didiamkan terus menerus akan membuat aki mobil cepat soak.
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR