Hal ini sangat mengurangi gejala turbo lag. Sementara ketika full spool, tekanan yang dihasilkan gas buang akan cepat meningkat seiring respon mesin yang semakin kencang.
Efeknya, tekanan gas buang yang lebih besar lebih cepat diterima oleh turbo dengan ukuran besar.
Tujuannya, dengan respon tenaga lebih besar, maka performa mesin akan terjaga pada power band yang optimal disetiap putaran mesin.
Khususnya diesel yang memiliki power band lebih terbatas ketimbang bensin.
Gokilnya, meski tren di Amerika, aplikasi compound turbo juga hadir di Indonesia.
Baca Juga: Biasa Buat Mobil High Performance, Oil Cooler Juga Cocok Untuk Harian
Tunernya adalah REV Engineering, yang melakukan compound turbo pada Toyota Kijang Innova diesel.
Gokilnya lagi, Teddy, punggawa REV Engineering mengeset boost pada turbo ukuran lebih kecil hingga mencapai 2 bar!
Sayangnya, Teddy masih enggan untuk membagi tentang rahasia settingan compound turbo yang telah sukses dia lakukan pada Toyota Kijang Innova dengan spek daily used.
Di Amerika, beberapa workshop bahkan sudah menawarkan beberapa opsi compound turbo kit.
Salah satunya dengan menggunakan turbo dari Garrett, BorgWarner hingga Holset.
Untuk mesin diesel, compound turbo sanggup meningkatkan tenaga mesin diesel V8 seperti Cummins atau GM hingga mencapai tenaga maksimal di atas 600 hp. Sadis!
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR