Jip.co.id - Pertama sang pemiliknya dapat Daihatsu Taft kelahiran 1993 ini, tahun 2004.
“Kondisinya mulus banget dan suka saya pakai harian,” ucap Dicky yang berdomisili di BSD, Serpong ini.
Hingga suatu saat, Taft kesayangannya ini dibeli oleh perusahaan tempat Dicky kerja.
Baca Juga: Totalitas, Tongkrongan Speed Offroad, Jimny Ini Pasang Mesin 4A-GE!
“Dulu kantor dapat proyek di Papua. Nah, saat itu butuh transportasi buat di sana"
Sayang, Dicky lupa kapan mobilnya ini dibeli perusahaan tersebut.
“Tapi seingat saya, 2008 mobil itu terakhir digunakan buat transportasi perusahaan"
Baca Juga: Sejarah Singkat Daihatsu Rocky, Model Keluarga Taft Yang Digemari
Akhirnya Taft ini sempat jadi ‘bangkai’ bertahun-tahun. Kalau tidak salah dari 2008 sampai 2011 ngejogrok.
Kondisi si Taft sudah tertutup semak belukar, yang tampak cuma sebagian kecil pintu belakangnya.
Kondisi mobilnya sudah babak belur, bodi sudah banyak dimakan karat, interior habis karena jendelanya terbuka saat ditinggal.
Membayangkan kondisi yang ada, Dicky lebih mudah cari Taft bekas lain yang kondisinya lebih ‘beradab’.
“Tapi gimana ya, karena sudah ada ikatan batin. Apalagi mobil ini gak pernah rewel, dipakai harian atau off-road,” terang pria yang hobi ngoprek mobil ini.
Akhirnya Taft ini dikirim kembali ke Jakarta, langsung ke salah satu bengkel untuk rebuild ke kondisi layak jalan.
Baca Juga: Menikmati Alam Menoreh, Bersama Dengan Indonesia 4x4 Overland
Rupanya, proses bangun tunggangan yang sudah lama ‘mati’ tak selancar mendapatkannya kembali.
Kali ini ubahannya banyak. Mesin sudah ditambah turbo dan kaki-kaki ganti pakai gardan Cherokee.
Nah, bodinya sudah banyak kena bedah, kabin belakang bahkan dibuang.
“Itu kenapa dibilang Biawak Buntung. Karena diambil dari semak-semak, terus badannya dipotong, hahaha..,” gelaknya.
Yuk, langsung kita tengok ubahannya apa saja berikut ini.
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR