Jip.co.id - Banyak yang tidak menduga bahwa kondisi piranti sasis seperti suspensi, kemudi, roda, maupun rem memberi pengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Padahal bagian-bagian tersebut di atas jika kondisinya sudah tidak baik akan membuat konsumsi bahan bakar melambung.
Dari bagian suspensi, kasus yang sering dijumpai adalah ketidaklurusan pemasangan per. Bisa karena panjang per beda atau kelengkungan per beda.
Akibatnya kelurusan roda depan-belakang terganggu. Wheel alignment atau posisi ban yang tidak sejajar sedikit banyak akan menyebabkan laju mobil terhambat, solusinya per disusun ulang disertai dengan penggantian bushing per.
Berikutnya, sudut-sudut keselarasan kemudi atau yang biasa dikenal dengan spooring, jika sudut-sudut ini tidak sesuai, maka keselarasan antara roda depan maupun roda depan dengan belakang akan terganggu.
Misalkan sudut toe terlalu ‘in’, maka roda kanan depan akan cenderung bergerak ke kiri sementara roda kiri depan akan cenderung bergerak ke kanan. Bisa dibayangkan hambatan gerak tambahan yang harus ditanggung mesin hanya karena masalah ini.
Adapun menurut buku manual Jimny/Katana, sudut-sudut keselarasan standar adalah sebagai berikut:
- Toe in: 2-6 mm
- Camber: 1 derajat 0 menit
- Caster: 2 derajat 30 menit
- Trail: 14,5 mm
- Sudut king pin: 9 derajat 0 menit
Sebelum melakukan spooring, sebaiknya pastikan kondisi tie-rod, drag link, dan relay rod dalam kondisi baik. Lakukan perbaikan lebih dahulu jika ada kerusakan.
Ukuran ban dan roda standar adalah yang paling ideal. Tetapi jika memang harus mengganti ban dan roda, usahakan penambahan diameternya tidak melebihi toleransi sekitar 10%.
Jika memang menginginkan diameter ben lebih besar ataupun tapak lebih lebar, sebaiknya rasio gear disesuaikan.
Pada ban standar (FR78-15) tekanan angin yang dipakai rata-rata berkisar antara 26-28 psi. Tambahkan 3-5 psi kalau sering dibawa lewat tol. Tekanan ban yang lebih rendah 30-35% dari standar akan ‘merampok’ konsumsi bahan bakar ekstrim bahkan bisa mencapai 50%.
Terakhir, periksa rem, baik rem tangan (e-brake) maupun rem utama. Rem yang tidak bisa terlepas sempurna saat tidak digunakan akan memberikan beban tambahan kepada mesin.
Baca Juga: Cara Membersihkan Filter Udara Pada Mesin Diesel Modern
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR