keduanya membuka terpal serta merebahkan kaca depan.
Tidak sampai di situ ‘penderitaannya’, pertimbangan durabilitas
mesin menjadi handicap tersendiri mengingat (lagi-lagi) usianya.
“Beruntung, tidak ada kendala sama sekali selama perjalanan.
Untungnya mesin tahan banting dan hingga kembali ke rumah,
1 baut pun tidak ada yang kita sentuh,” ujar Aan, sapaan akrabnya.
“Malah durability drivernya yang harus dipertanyakan hahaha,” sambar Albert.
Menyusuri jalanan di lintas Sumatera menjadi ‘tantangan’ tersendiri.
The Brothers yang kali ini ditemani Landie seri 1 keluaran 1957 milik Bachrul Effendi,
kerap menemukan hal ‘menarik’ selama perjalanan.