SUZUKI LJ 80 1981, Jangkrik Honeymoon

Sabtu, 17 Juni 2017 | 15:21 WIB

Pada akhirnya power to weight rationya juga semakin tidak ideal.

Butuh penyesuaian akibat dimensi girboks yang lebih besar dan juga lebih panjang. ‘Kuburan’nya terpaksa di robek dan diperbesar agar girboks bisa duduk manis.

Untuk itulah Didik lantas mengganti mesin bawaannya dengan mesin

Toyota 7K-E copotan Toyota Kijang EFI yang berkapasitas 1800cc

berikut dengan girboksnya.

“Selain memiliki cc yang lebih besar dan sudah mengusung sistem injeksi.

Keberadaan sparepartnya juga melimpah,” jelasnya.

Untuk mewujudkannya, bengkel ARJ didaulat untuk menangani proses engine swap.

Butuh ubahan yang lumayan rumit untuk mencangkokkan mesin Toyota 7K-E ke Jangkrik.

Namun memindahkan mesin baru ternyata tidak semudah seperti bayangan awal.

Sejumlah penyesuaian yang terbilang rumit pun harus dilakukan.

“Permasalahan awal adalah karena karter oli mentok dengan gardan.