JIP - Mungkin Anda merasa bingung saat membaca kedua kalimat (judul dan pengantar) di atas yang saling bertentangan satu sama lain. Judulnya banteng liar, tetapi kenapa pengantar di bawahnya malah berisi soal anggur lama? Apa hubungannya?
Nah, inilah kisahnya. Sang banteng liar (atau Marruá dalam bahasa Portugis) adalah nama jip militer asal Brasil yang terkenal tangguh, dan punya kemampuan prima saat bertugas dalam kondisi pemakaian ekstrem di kawasan Amerika Latin.
Sedangkan kalimat “anggur lama dan botol baru” mengacu pada sosok sang banteng liar yang berstatus NOS (new old stock) alias barang lama namun kondisi baru.
Kisah masa lalu jip militer ini, tepatnya sebelum resmi memakai nama Marruá pada tahun 2005, berawal ketika militer Brasil (terutama AD, angkatan darat) pada dekade 1980-an mengujicoba Engesa EE-12 (versi sipilnya disebut EE-4).
Awalnya, Engesa EE-12 ini disiapkan sebagai pengganti Jeep Willys MB dan Ford M151 MUTT (military utility tactical truck) yang semakin uzur.
Maklum, AD Brasil sudah memakai Jeep Willys MB sejak akhir Perang Dunia II, sementara Ford M151 MUTT berdinas mulai tahun 1960-an.
Terkesan dengan kemampuan jelajah segala medan yang mumpuni, AD Brasil lalu memesan EE-12 sebanyak 56 unit untuk keperluan uji coba lanjutan.
Rupanya, kemampuan hebat EE-12 turut mendorong pembelian oleh militer asing seperti Angola (92 unit), Jordania (200 unit) dan Suriname (20 unit).
Sayangnya, saat AD Brasil berminat untuk menambah pembelian EE-12, sang produsen Engesa SA malah bangkrut pada 1993, sehingga program EE-12 pun terbengkalai begitu saja.
Bubarnya Engesa SA tidak memadamkan semangat para mantan engineer-nya untuk tetap meneruskan program EE-12 yang sempat mangkrak.