First Drive All New Honda CR-V 1.5 Turbo Prestige 2017, Mesin Semut Tenaga Gajah!

Kamis, 14 September 2017 | 12:55 WIB

KONSUMSI BAHAN BAKAR

Performa dan efisiensi bahan bakar, memang jadi alasan Honda memutuskan untuk mengadopsi mesin 1.500 cc dengan turbo, menggantikan mesin 2.400 cc.

Sementara pilihan dapur pacu 2.000 cc, masih dipertahankan.

"Trend di dunia juga lagi ramai menggunakan mesin kecil dengan teknologi turbo.

Karena performanya bisa setara mesin berkapasitas besar, namun efisiensi bahan bakar jauh lebih irit," bilang Jonfis.

Nah, untuk membuktikan ucapan Jonfis, sejak dari Malang menuju Gunung Bromo pada Rabu (19/7),

maupun turun dari Bromo menuju kota Surabaya keesokan harinya, JIP beberapa kali jajal konsumsi BBM-nya,

dengan berpatokan pada fuel average di layar MID.

Pada sesi pertama, dari bandara Abdurrahman Saleh, rombongan menuju kawasan wisata di Batu yang kontur jalannya menanjak,

namun tidak terlalu ekstrem.Pada kondisi tersebut, dengan kecepatan konvoi paling tinggi 60 km/jam,

konsumsi BBM avarge CR-V 1.5 L Turbo Prestige yang JIP kendarai, terbaca hanya 8,4 km/liter.

Angka segitu terbilang masih irit loh, mengingat bobot mobil ini lebih beratdari generasi sebelumnya.

"Bobot CR-V generasi ke-5 ini sebesar 1.649.kg.Sementara generasi sebelumnya (gen 4) hanya 1.560 kg.Artinya yang sekarang lebih berat 89 kg," beber Jonfis.

Begitu diuji di jalan datar saat perjalanan hari kedua dari Pasuruan menuju kota Surabaya, baru deh terasa keiritannya.

Pada kecepatan konstan 55 - 60 km/liter, hingga jarak tempuh 30-an km,

konsumsi BBM CR-V 1.5 Turbo Prestige ini di layar MID-nya mampu mencatat angka 17,1 km/liter. Bahkan sempat tembus 17,5 km/liter.

Nah, saat masuk kota Surabaya pada malam hari, kebetulan kondisi jalanan macet parah hingga ke tempat kami menginap di hotel di kawasan Jl. Mayjen Sungkono.

Karena macet, waktu tempuhnya lumayan lama. Namun konsumsi bensin CR-V 1.5 Turbo Prestige ini masih bisa tembus 14,4 km/liter loh.

Dengan total jarak tempuh 75,3 km dari titik pengukuran konsumsi bahan bakar (di Pasuran).

Irit kan? Andhika Arthawijaya