Tidak Ada Batasan Antara Seorang Pria Dengan Sebuah Landy (Part #2)

Indra Aditya - Senin, 12 Februari 2018 | 20:50 WIB

Sempat ada trouble ganti timing belt di Timor Leste (Indra Aditya - )

JIP.CO.ID - Martin mengaku tidak ada misi khusus dalam setiap ekspedisi yang ia tempuh, yang ia cari hanya satu yaitu ingin tahu terhadap budaya, suku, adat istiadat, karakter dan kearifan lokal masyarakat setempat.

"Yang ingin saya rasakan adalah kesan saat berinteraksi langsung dengan mereka. Menurutku itulah yang menjadi kepuasan secara personal dan memperluas sudut pandang saya. To get a picture of my own!," cetus Martin.

Dengan semangat berapi api Martin terus menjelaskan.

"Selepas melewati perbatasan negara saya mereset hal-hal yang sudah saya lalui, mengosongkan pikiran dan memberi kesempatan pada diri saya untuk bisa berbaur dengan masyarakat lokal tanpa berkespektasi apapun. Kuncinya adalah open mind," kata Martin.

(BACA JUGA: Tips Modifikasi Kopling Suzuki Jimny Buat Off-Road)

Mini compo sebagai hiburan saat bosan dijalan

Martin tak menutup kemungkinan berkunjung lagi ke negara yang sudah ia lewati.

Dalam kurun waktu hampir 2 tahun, 27 negara sudah ia jelajahi.

Baginya waktu bukanlah persoalan, ia membebaskan diri, meski tetap punya rencana ia tak terbatas waktu kapan harus beranjak ke negara lain.

"Terkadang di satu kota saya bisa tinggal 2-3 bulan, waktu saya fleksibel. Somehow i need my self to calm down, to recharge my personal battery, to get my mind free again," jelasnya.

(BACA JUGA: Suzuki SX4 S-Cross Fokus Revisi Tampilan, Kenyamanan?)

GPS Garmin Nuvi sebagai pemandu arah

Perjalanan selama itu tentu tak mungkin tanpa persiapan.

Martin menghabiskan waktu selama 14 bulan dalam mempersiapkan segala sesuatunya seperti mengurus dokumen ke imigrasi, visa, mengumpulkan data negara yang dituju, mengecek kendaraan termasuk membeli spare part yang akan ia bawa.

"Saya harus membagi waktu ditengah rutinitas saya dari 8 jam kerja kadang overtime, 8 jam tidur dan 8 jam mempersiapkan untuk perjalanan ini", cetus Martin selaku anak tunggal.

Meskipun ekspedisi ini ditempuh seorang diri, orang tuanya mendukung penuh kemauan Martin.

(BACA JUGA: Ini 7 Bagian Bodi Suzuki Jimny Generasi II Yang Rentan Karat)

Kipas komputer sebagai penyejuk

Persiapan matang tak menjamin hal-hal yang terjadi diluar perkiraan.

"Sempat ada trouble ganti timing belt di Timor Leste lalu ganti transfercase di India but its fine now. Tiap 1000Km saya cek oli, tiap hari cek air radiator. Kalau seminggu sekali general cek up gardan, mesin dan lainnya", imbuhnya.

"Saya cukup terkesan dengan komunitas Land Rover yang saya sambangi, persaudaraannya kuat, helpfull. Seems like world wide family," cerita Martin.

Menurut rencana Martin menghabiskan pergantian tahun dengan turing tahunan bersama JLRC (Jogjakarta Land Rover Community).

(BACA JUGA: Bikin Kaget, Ini Harga Suzuki Jimny Yang Siap Buat Off-Road)

Martin menambahkan GPS eksternal diatas kap mesin

Setelah itu ia akan singgah ke Bandung, Jakarta lalu overland ke Pulau Sumatera.

Nantinya ia akan kembali ke Jakarta untuk mengirim kendaraannya melalui jasa pengiriman sampai Rusia.

"Sementara pengiriman saya mau menghabiskan waktu ke Thailand, Cambodia, Laos dan Bangladesh", cetus Martin yang bekerja dibidang IT.

Sebelum menutup percakapan Martin sempat memberikan tips pada pembaca setia JIP.

(BACA JUGA: Mobil Tempur Asal Tangerang, Materialnya Pakai Punya Pesawat Terbang)

Tutup tangki ciri-ciri pekerja berat

Pertama, jangan menunda waktu untuk overland setelah pensiun, umur tak pernah ada yang tahu sampai kapan.

Kedua, perencanaan dan persiapan yang matang termasuk mental, kesehatan dan tentunya kesiapan kendaraan.

Ketiga, siap menghadapi perbedaan. Keempat, just do it as soon as possible.

Perjalanannya menjadi sebuah hiburan, pengetahuan dan pengalaman pribadi yang sampai kapan pun takkan terlupakan.

(BACA JUGA: Range Rover Velar Jadi Sporty Berkat Sentuhan Lumma Design)

Ini dia Martin Rienesl si empunya Landy overland

Menyusuri jalanan,membelah kota, merambah pedesaan, menyeberang lautan, berinteraksi dengan masyarakat setempat merupakan sebuah momen berharga.

Everybody go different way to see the same thing. Well, hopefully the mission accomplished, Martin!