Mesin 1.3 liter ini dinilai lebih bertenaga, selain itu menyuguhkan transmisi matik 3 speed yang menjanjikan kenyamanan mengemudi.
Hidung (bonet) milik JB32 bulat-bulat dicangkokkan, namun tidak demikian dengan peranti lainnya.
Bumper milik JA22 dipasangkan menggantikan bumper JB32 yang lebih lebar, overfender pun turut ditanggalkan.
Pelek kaleng milik JA11 dan ban Kumho Road Venture MT dipajang sebagai sepatu sang pikap.
Aroma gaya modifikasi Jap’s style cukup mengena di hati.
(BACA JUGA: Rem Cakram VS Tromol, Mana Yang Lebih Ideal?)
Jurus ini diambil karena faktor estetika, supaya posisi ban tidak keluar dari bodi, sehingga kendaraan nampak lebih rapi dan bersih.
Interior merupakan hasil kawinan antara JB32 dan SJ410.
Firewall berikut dasbor JB32 diboyong utuh ke dalam kabin.
Sedangkan jok menggunakan milik JA11 yang bentuknya mirip dengan jok SJ410 Katana di Indonesia.
Jok ini dipilih karena dimensinya yang imut sehingga memberi kesan lega pada ruang kabin.
(BACA JUGA: Ikuti Tren, Bentley Luncurkan Bentayga Hybrid Ke Pasar)
Gardan dengan track pendek alias narrow milik JA11 justru dijejalkan menggantikan gardan lebar bawaan J B32.
Alasannya, Medy menginginkan posisi ban lurus sejajar bodi, baik pada bagian depan maupun bak belakang.
Sedangkan untuk urusan suspensi, Medy memilih per daun yang lebih ringkas dan sederhana.