“Mulus menjadi kata kunci yang membuat saya segera mengiyakan penggantian mesin itu. Masalah dan kendala yang ada pada saat pemasangan, itu urusan nanti,” gelaknya. “Sing penting mesine joss....begitu pun dengan dengan girboks dan transfercasenya,” kekehnya.
Konsekuensi penggantian mesin ini pun diterima lulusan ITN Malang ini.
(BACA JUGA: Tampang Ganteng Mitsubishi Triton Ini Bikin Yang Lain Minder)
Semisal letak tongkat girboks berpindah hingga 40 cm, otomatis transfercasenya pun ikutan geser.
Dampak lain adalah kopel belakang yang menjadi lebih pendek, dengan demikian travel suspensi belakang pun menjadi terbatas.
Meski begitu, secara keseluruhan semua perangkat dapat berfungsi dengan baik termasuk suspensi.
“Alhamdulilah, sejauh ini apa yang menjadi kekhawatiran saya tidak pernah terjadi. Suspensi belakang berfungsi sempurna dan kopel tidak pernah mangkir dari tugasnya,” kekehnya.
Yang jelas, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada engine swap ini, Agus merasa terpuaskan.
(BACA JUGA: Pengaruh Oli Pada Konsumsi Bahan Bakar, Seberapa Sih?)