Jip.co.id - Proyek Wild Willys ini dimulai pertengahan 2010 lalu.
Waktu itu, beberapa foto proses ngebangunnya sudah muncul di akun facebook Widodo Teguh, juragan ProRock Engineering, Solo.
Maklum, Willys banyak dianggap terlalu oldshool untuk bertarung di kompetisi adventure sekarang.
Keterbatasan komponen, serta lawasnya teknologi yang digunakan (lebih dari 70 tahun!), menjadikan Willys lebih sebagai collector item ketimbang senjata pamungkas di kompetisi.
Pemiliknya adalah Gideon Agus Tjahyono, off-roader senior ketua Komcab IOF Surakarta.
Gak usah panjang lebar, yuk kita langsung perhatiin detail ubahan sang Willys edan ini!
(BACA JUGA: Jeep Wrangler Ini Dimodifikasi Dengan Gaya Simpel)
Dibangun dan dirawat oleh Harianto Utomo, teman akrab andalan Agus soal mesin Willys.
Menurut Agus, selain karakter tenaganya yang dianggap cocok untuk kompetisi adventure, sebenarnya mesin OEM Willys 1944 ini cukup bandel.
“Kalo dibilang rewel, mungkin karena komponen dan kondisinya memang sudah jelek.” ujar Harianto.
Tentu beberapa bagian direkondisi, dengan komponen yang sebagian dipesan dari luar negeri via internet.
Karburator DellOrto dua barrel dengan manifold custom, saluran buang disempurnakan dengan header, custom juga.
Soal onderdil Willys yang dianggap langka, rupanya Agus gak khawatir.
“Aku juga masih simpan 3 mesin lagi buat serep.” terang Agus.
Lantaran mengadopsi suspensi ORI Strut ber-travel 12 dan 14 inci (depan-belakang), dibuatkan link dari batangan aluminium alloyberkode 7075 untuk memegang dan mengendalikan gerakan gardan saat suspensi bekerja.
Masih orisinal, bedanya gardan ini direinforce serta dibuatkan dudukan khusus untuk suspensi ORI Strut-nya.
Satu alasan Agus mempertahankan gardan ini, karena final gearnya pas dengan tenaga mesin.
(BACA JUGA: PT Hascar Jual Jeep Lagi di Indonesia, Gak Kapok?)
Meski begitu, ia juga menambahkan locker depan dan belakang, yang dipesan khusus dari Amerika.
Locker Richmond Lock Rite ini diaktivasi secara mekanikal, mirip Detroit Locker.
Meski gak terlalu kelihatan, tapi ubahan suspensi menuntut beberapa modifikasi pada sasis Willys yang terkenal lentur itu.
Widodo menambahkan bracing pada beberapa bagian.
Termasuk sasis semi tubular sekaligus rollcage pelindung penumpang, dan memperkokoh sasis.
Sistem mekanis diganti sepaket power steering hidraulis buatan PSC (full hidraulic system).
Setir hidraulis buatan PSC mulai dikenal dari ajang rock crawling, karena pemasangannya fleksibel dan putaran kemudi yang sangat enteng namun kuat menggerakkan beban berat.
Paket PSC ini mengganti semuanya dengan sistem hidraulis.
Hasilnya, putaran kemudi enteng namun kuat memutar beban berat.
Selain itu, sistem ini juga mengurangi jumlah pipa seliweran di ruang mesin.
(BACA JUGA: Modifikasi Jeep Wrangler JK Serba Karbon)
Sepasang jok bucket Corbeu yang memang didesain untuk off-road.
Sabuk pengaman menggunakan simpson 5 titik, juga spesifikasi kompetisi.
Kabin simpel ini hanya diisi beberapa perangkat penting untuk off-road, seperti gauge pemantau jumlah bahan bakar, tekanan oli, suhu cairan pendingin, dan voltase.
Bengkel
ProRock Engineering, Solo : (0271) 717960
Bengkel Tomo : Harianto Utomo – Ngijo-Karanganyar