Jip.co.id - Sebuah jip ataupun SUV akan terdongkrak penampilannya menjadi setelah ban diganti dengan profil lebih kasar dan juga berukuran lebih besar.
Penggantian ban berukuran besar memberikan keuntungan berupa bertambahnya ground clearance, approach angle maupun depature angle.
Sehingga dijadikan solusi wajib untuk menambah kemampuan kendaraan menjelajah daerah yang memiliki kontur permukaan yang buruk.
Namun, sebenarnya ban dengan diameter dan ukuran yang lebih besar menimbulkan efek samping.
Pertama, tentunya lebih berat. Penambahan bobot ini tentunya memberikan dampak buruk.
(Baca Juga: Harga BMW X1 Tahun 2010, SUV Premium Berbodi Mungil Harga Terjangkau)
Yang paling sering dihajar adalah kaki-kaki, yang terdiri atas tie-rod, ball joint, disusul bearing dan kemudian as roda.
Sah-sah saja mengganti ban dengan ukuran yang lebih gede, namun perlu diperhatikan ukurannya.
Semakin besar dan jauh dari ukuran standar pabrik, maka bagian-bagian tersebut semakin rentan akan kerusakan.
Hal ini berlaku pada semua jenis kaki-kaki , baik itu rigid axle dengan per daun, coil spring maupun suspensi independen.
Bearing alias laher menduduki posisi kedua sebagai bagian yang cepat memble.
Sebagaimana dua perangkat sebelumnya, as roda pun ikut menderita saat ukuran ban diperbesar.
(Baca Juga: Nissan X-Trail T31 Memang Nyaman Dikendarai, Tapi Ada Kelemahannya)
Akan membuat as bekerja lebih keras, dengan demikian pada saat as roda memilin ban, maka memiliki stres lebih tinggi, yang menyebabkan as rodamenjadi lebih rentan untuk patah, atau setidaknya splinenya terpelintir.
Kita harus sadar bahwa setiap modifikasi ataupun penggantian akan memiliki konsekuensi.
Sehingga hal ini akan menjadi dasar kesadaran akan batasan perangkat dan menjadi pertimbangan saat melakukan modifikasi.