Nissan X-Trail Hybrid 2016, Langkah Berani Jualan Lebih Mahal

Iday - Selasa, 8 Desember 2020 | 10:00 WIB

Nissan X-Trail Hybrid 2015 (Iday - )

 

Jip.co.id - Mendatangkan X-Trail Hybrid di Indonesia, apalagi menjadi yang kedua setelah Jepang di Asia, jadi langkah yang sangat berani untuk PT. Nissan Motor Indonesia.

Sebab skema pajak berbeda, membuat harga on the road melambung tinggi.

Dari segi kenyamanan, safety dan handling, tentu sudah tidak perlu dibahas lagi lantaran sama dengan X-Trail 2.5.

Dok. OTOMOTIF
Interior Nissan X-Trail Hybrid 2015

Lantas, bagian terpenting dan ditunggu-tunggu jelas adalah konsumsinya.

Layaknya setiap hybrid paralel murni, tidak terdengar suara apapun selain hembusan climate control saat tombol Engine Start/Stop ditekan.

Hanya MID dari layar TFT yang menyala secara interaktif menunjukkan baterai lithium-ion di belakang sudah membuat sistem ready.

Masukkan tuas transmisi ke D, injak pedal gas perlahan dan mobil akan meluncur dengan sunyi. Ya, meluncur halus as in glides.

Dok. OTOMOTIF
Nissan X-Trail Hybrid 2015

Pengecualian ketika indikator baterai di MID hanya tersisa 2 atau 3 bar, mesin bensin langsung mengambil alih dengan halus. Peredaman firewall pantas dipuji.

Terlebih, ban dengan rolling resistance rendah juga membuat road noise minim hingga SUV ini perlu mengeluarkan suara beep beep saat mundur dalam EV Mode yang jadi peringatan untuk orang di sekitar.

Kickdown dari diam, sensasi yang dirasakan seperti pada mesin diesel dengan VGT.

Ada sekian milidetik ketika ECU terasa sedang memerintahkan mesin bensin untuk menyala secara tiba-tiba dan langsung meraung tinggi.

Yes, seperti turbo lag. Loh, katanya torsi instan?

Ya, tapi ECU tetap jadi lini terakhir pengaturan mesin. Sehingga meski gas ditekan pol, motor tidak dibiarkan bekerja full power sendirian, namun sambil menunggu mesin bensin aktif.