Kasus Penggasakan Dasbor Honda HR-V, Kerja Singkat, Alarm Bisu, Kerugian Banyak

M. Adam Samudra,Iday,Naufal Shafly,Radityo Herdianto,Wisnu Andebar - Kamis, 10 Desember 2020 | 10:00 WIB

Ilustrasi. Honda HR-V E 1.5 2015 (M. Adam Samudra,Iday,Naufal Shafly,Radityo Herdianto,Wisnu Andebar - )

Jip.co.id - Honda HR-V menjadi sorotan akhir November silam ketika Polres Metro Jakarta Utara berhasil mengungkap kasus pencurian.

Bukan pencurian mobilnya melainkan penggasakan interior mobil yang dilakukan dengan memecahkan kaca.

Sebanyak empat pelaku berhasil dibekuk oleh petugas di dua lokasi berbeda.

Tersangka berinisial NI dan AJ ditangkap di wilayah Koja, Jakarta Utara, sementara SA dan MSN selaku penadah di tangkap di wilayah Cakung, Jakarta Timur.

"Iya benar kami berhasil menangkap kasus pencurian mobil mewah kemarin. Modus pelaku mengincar kendaraan yang terparkir," kata Kompol Sungkono, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Utara, kepada GridOto.com (1/12/2020).

Humas Polres Jakarta Utara
Modus pecah kaca di Tanjung Priuk

Berdasarkan hasil pemeriksaan, komplotan ini telah melakukan kegiatan pencurian bagian interior mobil sebanyak 20 kali.

"Di mana 20 kali ini dilakukan selama enam bulan, yaitu selama masa pandemi (Covid-19). Mobil yang dicuri dasbor peralatannya adalah jenis Honda HR-V," bebernya.

Lokasi tersebut tersebar di beberapa wilayah, salah satunya dilakukan di wilayah Pantura.

"Menurut keterangan pelaku mereka beraksi di beberapa wilayah Cikampek dan Cilincing"

"Kegiatan yang dilakukan setelah melakukan pencurian barang hasil curian dijual seharga Rp 3,5 juta oleh penadah"

"Sedangkan tersangka yang melakukan pencurian dan mendapat keuntungan sebesar Rp 800.000," tegasnya. 

Para tersangka berpatroli melihat dan mencari sasaran mobil-mobil mewah yang terparkir tanpa pengawasan yang ketat.

GridOto.com
Ilustasi. panel dasbor Honda HR-V.

Kemudian kelompok ini melakukan mendekati sasaran dan parkir di sebelah mobil yang menjadi target mereka.

"Selanjutnya mereka beraksi dengan melakukan pemecahan kaca dan melepas barang-barang yang mereka incar itu kurang lebih berkisar 10 menit Setelah itu barang dibawa lari dan dijual," tuturnya.

Akibat aksinya, pelaku dikenakan pasal yang disangkakan yaitu pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara. (Adam) 

 

Komplotan ini ditangkap usai polisi menyelidiki kasus video viral di sosial media.

Video menunjukkan para pelaku tengah melancarkan aksinya di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan membobol kaca Honda HR-V.

Menariknya, mereka hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk mengambil sejumlah komponen tersebut.

Lantas, apakah benar komponen seperti speedometer bisa dicopot dalam waktu 10 menit?

"Iya HR-V sih emang enggak susah bukanya, dia kan cuma kancing klik doang"

"Kami yang membukanya hati-hati saja cuma butuh 15 menitan, apalagi pencuri yang ngebukanya pasti pakai cara kasar? pastinya cepat," ucap Wira Santosa, Owner SACS Speedglow, spesialis speedometer di Jakarta.

Billy/GridOto.com
Ilustrasi speedometer Honda HR-V

Wira mengatakan, secara umum desain speedometer di mobil modern memudahkan pemilik untuk membukanya.

"Malah ada beberapa mobil yang bukanya cuma 5 menit. Enggak perlu pakai obeng, tinggal lepas kancing pengaitnya aja, terus soketnya dipencet dan dikeluarin. Mobilnya tuh kayak Avanza, Calya, Agya," ucap Wira. 

"Kalau maling biasanya kabelnya digunting, semua diambil sampai soket-soketnya. Jadi pasti lebih cepet lagi," lanjutnya.

Berdasarkan pengetahuannya, Wira menjelaskan kalau kasus pencurian speedometer memang sudah sering terjadi bahkan sejak era 1990-an.

Namun memasuki periode 2000-an awal, kasus pencurian speedometer sudah mulai jarang terdengar.

"Di awal tahun 2000-an, itu speedometer sudah mulai didesain supaya susah dilepas, jadi kalau mau buka speedometer harus turunin stir dan lain sebagainya," jelasnya.

"Nah tahun-tahun sekarang ini speedometer dibuat jadi gampang dicopot lagi. Kayak contohnya Avanza, itu bukanya enggak sampai 5 menit, tinggal copot aja," sambungnya.

Adapun untuk harganya, SACS Speedglow menawarkan speedometer copotan impor Honda HR-V dengan banderol Rp 8 juta.

"Kalau saya kan mainnya speedometer dari luar. Nah, HR-V ini kalau versi luar speedometernya sudah digital, harganya Rp 8 juta," kata Wira.

Sedangkan di bengkel resmi Honda Permata Hijau, speedometer Honda HR-V dibanderol Rp 8.078.400 untuk varian 1.5 S dan Rp 8.084.400 varian 1.5 E. (Naufal Shafly)

Salah satu yang menjadi korban aksi kriminal ini ialah pemilik Honda HR-V berinisial RP, yang mana mobilnya dibobol saat parkir di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Berdasarkan keterangan polisi, pelaku hanya membutuhkan waktu 10 hingga 15 menit untuk melancarkan aksinya.

Mulai dari memecahkan kaca hingga merampas beberapa komponen yang ada di interior mobil seperti blower Air Conditioner (AC), spidometer, audio dan lainnya.

Lantas, berapa estimasi kerugian yang ditanggung oleh pemilik Honda HR-V terkait kasus tersebut?

Istimewa
Speedometer Honda HR-V

Syaifur Rohman, selaku Service Advisor Honda Permata Hijau di Jakarta Selatan mengatakan, setiap komponen memiliki harga yang bervariatif tergantung dari tipe mobil itu sendiri.

Ia mencontohkan, untuk audio Honda HR-V tipe 1.5 S 2017 saja memiliki banderol Rp 3.357.200.

"Sedangkan dashboard Assy Rp 7.379.900, spidometer Rp 8.078.400 dan heater control mulai Rp Rp 1.093.400 sampai Rp 3.389.100," kata Syaifur kepada GridOto.com, Selasa (1/12/2020).

Sementara itu Jehan Auda Adji Prakasa, selaku Service Manager Honda Pondok Indah memberikan kisaran harga untuk komponen Honda HR-V tipe lainnya.

Ia menyampaikan, untuk pengantian kaca depan kanan maupun kiri Honda HR-V tipe 1.5 E CVT 2015-2018, pemilik harus merogoh kocek sebesar Rp 345.000.

"Sedangkan spidometer Rp 8.084.400, dashboard Rp 7.385.900, blower AC Rp 1.585.800, dan audio Kenwood/JVC Rp 6.266.700," bebernya.

Lebih lanjut, Jehan menjelaskan kalau Honda HR-V tipe 1.8 Prestige terdapat perbedaan harga untuk komponen audionya.

"Yang 1.8 Prestige lebih mahal di Audio Panasonic, yakni Rp 7.890.000. Harga sudah include PPN ya," sebut Jehan.

Jehan menambahkan, semua komponen yang diambil dalam kasus pencurian pecah kaca mobil tersebut merupakan slow moving atau memiliki umur pakai yang panjang.

"Sehingga mesti dipesan terlebih dahulu, untuk estimasi waktu pemesanan 3 sampai 4 hari (inden). Pengerjaan yang paling lama bongkar pasang dashboard, untuk jasanya Rp 1,5 juta," bebernya.

Sementara untuk estimasi kerugian Honda HR-V tipe 1.5 S yang menjadi korban pencurian pecah kaca, ditaksir mencapai Rp 21.753.900 dan sudah termasuk jasa bongkar pasang. 

Berikut rincian harga komponen interior Honda HR-V yang menjadi incaran pencuri dengan modus pecah kaca, dihimpun dari dealer resmi Honda Permata Hijau dan Pondok Indah, Jakarta Selatan. 

Mengingat komponen yang menjadi incaran para pelaku pencurian pecah kaca mobil tergolong slow moving atau memiliki umur pakai yang panjang.

Dok.Otomotif
Ilustrasi. Honda HR-V 1.5 E

Syaifur Rohman, selaku Service Advisor Honda Permata Hijau mengungkapkan, bahwa pihaknya pernah melakukan penggantian part mobil konsumen yang mengalami hal serupa.

"Kemalingan ada pernah audio, kebanjiran juga pernah," kata Syaifur saat dihubungi GridOto.com, Selasa (1/12/2020).

Hanya saja, untuk penggantian komponen akibat kasus pencurian terbilang sangat jarang ditangani di dealer resmi Honda Permata Hijau.

"Selama saya kerja, baru menemukan satu customer kemalingan audio, kejadiannya sekitar tahun 2019," bebernya.

Lebih lanjut, Syaifur mengungkapkan kalau penggantian part slow moving khususnya di bagian interior lebih disebabkan karena kerusakan eksternal dari konsumen itu sendiri. (Wisnu Andebar)

ALARM TAK BERBUNYI

Sementara itu, head unit serta panel instrumen hilang saat kaca mobil dipecah, tapi alarm Honda HR-V tidak menyala.

Ini pun menjadi pertanyaan.

Yulian Karfili, Public Relations & Digital Manager PT Honda Prospect Motor mengatakan mobil Honda telah dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan.

"Mulai dari alarm hingga immobilizer untuk mencegah pencurian," sebut Yulian saat dihubungi GridOto.com.

Tribun Jabar
Spesialis modus pecah kaca mobil dibekuk polisi

Lanjut Yulian, meskipun demikian tentunya tindak pencurian juga tidak dapat semata-mata dicegah oleh sistem keamanan dari mobil saja.

Antara lain juga dengan memastikan mobil terparkir di tempat yang aman dan diawasi dengan baik.

Syaifur, Service Advisor Honda Permata Hijau, Jakarta Selatan membenarkan alarm Honda HR-V tidak akan aktif jika kaca mobil dipecah atau dijebol.

"Karena tidak ada sensor alarm yang terpasang di bagian kaca mobil," sebut Syaifur kepada GridOto.com.

Syaifur menerangkan alarm mobil baru bisa menyala hanya jika ada perlawanan paksa dari sistem mekanikal kunci mobil.

"Seperti dalam kondisi mobil mati dan pintu sedang posisi lock tapi handel pintu dibuka paksa," ujar Syaifur.

"Sensor akan mendeteksi mekanikal kunci mobil sedang terkunci tapi dibuka paksa tanpa mengoperasikan remote," terang Syaifur.

Modul alarm mendapatkan sinyal dari mekanikal kunci mobil dan membunyikan klakson dan lampu hazard sebagai alarm tanda peringatan mobil sedang dibuka paksa.

"Ini berlaku untuk seluruh varian mobil Honda, alarm bunyi kalau handel pintu dipaksa buka saat mobil mati dan terkunci," tutur Syaifur. (Radityo Herdianto)