Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jipedia, Ladder Frame vs Monocoque. Punahnya Era Ladder Frame

Selasa, 4 Juli 2017 | 20:36 WIB
No caption
No credit
No caption

Ada Jeep yang berani memperkenalkan sasis monocoque, yakni Cherokee pada 1984.

Tak bisa dipungkiri, kehadiran SUV monocoque menjadi tonggak perubahan konsep desain atas SUV dan 4x4 di dunia.

No caption
No credit
No caption
Volvo xc90

Konstruksi monocoque sendiri memiliki banyak keunggulan.

Pertama soal bobot. Dengan konstruksi sasis dan body yang menjadi satu, bobot dapat terpangkas dengan signifikan.

Hal tersebut berimbas pada konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.

Selain itu, monocoque juga menawarkan kenyamanan yang tak bisa diakomodir oleh konstruksi ladder frame atau body on frame.

Dengan konstruksi body dan sasis one piece, peredaman guncangan dapat terserap lebih optimal.

 Karena konstruksi once piece tersebut, juga menawarkan rigiditas yang lebih baik, sehingga membuat handling menjadi lebih manusiawi.

Sasis monocoque modern juga telah dilengkapi dengan konstruksi rangka penyerap benturan alias crumple zone, yang memiliki nilai safety lebih mumpuni.

Namun ketika berbicara tentang ketangguhan dan daya tahan dalam menopang bobot serta menerjang medan buruk, monocoque harus mengakui kehandalan konstruksi ladder frame atau body on frame.

Desain layaknya “cangkang” tersebut kerap fatigue ketika mendapatkan tekanan akibat beban, twist dan hantaman.

Air Suspension

Keterbatasan sasis monocoque ketika diajak offroad tak membuat pabrikan mobil pasrah begitu saja.

Range Rover misalnya. Pabrikan asal Solihull ini membuat terobosan dengan menggabungkan antara monocoque dan ladder frame pada Range Rover di tahun 2002.

Pada dasarnya, Range Rover menganut monocoque, namun diberikan penguatan pada bagian under carriage-nya dengan menambahkan sasis baja.

Hal ini diklaim mampu memberikan kekuatan dan daya tahan berlipat ganda dibanding sasis monocoque konvensional, namun tetap nyaman layaknya sebuah SUV premium.

Penggunaan suspensi udara yang dapat memberikan ground clearance ekstra, menjadi penyelamat bagi SUV berbadan bongsor ini.

Resep inilah yang akhirnya diaplikasi pada SUV lainnya, seperti Mercedes-Benz GL-Class.

Perhatian terbesar para 4x4 enthusiast kini tertuju pada penerus Land Rover Defender, yakni Land Rover DC100.

Dari berbagai sumber, jip konsep tersebut ternyata menggunakan konstruksi monocoque, dengan kombinasi rangka terbuat dari aluminium untuk body dan baja untuk under carriage.

Tentunya, dengan sederet ikut campur teknologi yang membuat sebagai mobil 4x4 pintar.

Akankah sasis ladder frame punah? Atau berevolusi dengan bantuan teknologi?

Pasarlah yang akan menjawabnya dengan lugas. Pratomo FJ

Editor : inne

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa