Versi diesel ini dapat dikonversi ke biodiesel atau menggunakan minyak sayur.
Namun sayang, versi diesel ini tidak sepopuler versi bensinnya karena dianggap kurang bertenaga, walau demikian versi diesel ini tetap ada dalam lini jualan Chevy.
Di tahun yang sama versi 4x2 dihentikan produksinya.
Krisis minyak di awal 1980-an merupakan pupuk munculnya kendaraan berdimensi kecil dan bermesin irit.
GM pun memutuskan membuat SUV baru untuk memberangus sergapan SUV kecil, khususnya asal Jepang, seperti Toyota 4 Runner.
Blazer versi compact size SUV muncul dipasaran dengan nama S-10 Blazer, sedangkan GMC memberi nama S-15 Jimmy.
Versi mungil ini menggunakan platform pikap S-10 dan dikembangkan dari basis Chevrolet Luv (Isuzu Luv) yang diracik oleh anak perusahaan GM,
yakni Isuzu. Maka sejak tahun 1983, Blazer resmi menggawangi segmen pasar fullsize dan compact SUV.
Awalnya, S-10 dipasarkan dalam bentuk 2 pintu saja. Namun pada perkembangannya Blazer cilik ini mulai memperkenalkan versi 4 pintu di tahun 1991.
Dan dipertahankan hingga generasi II nya yang lahir pada 1995. Bahkan versi 4 pintu ini meraup penjualan yang lebih baik dari pada versi 2 pintunya.
So ..balik lagi ke Full size Blazer…..Pihak angkatan bersenjata Amerika melirik Blazer untuk dijadikan bagian kendaraan militer ringannya.
Pada tahun 1984, Blazer ikut program Commercial Utility Cargo Vehicle (CUCV) dengan kode M1009 dan menggunakan mesin diesel V8, sama seperti yang dijual untuk umum.
Hanya saja, versi militer ini menggunakan kelistrikan 24 volt yang berumber dari 2 alternator.
Walau pada tahun 1987 (sebagai model tahun 1988) GM telah melakukan kembali penyegaran untuk kendaraan pikap fullsizenya dengan diperkenalkannya platform GMT400, namun demikian Blazer K5 masih dipertahankan produksinya hingga tahun 1991.
Upaya penyegaran dilakukan pada tahun 1989 dengan mengganti gril depan dengan desain yang senada yang dipergunakan pada GMT400.
Kiprah K5 berakhir pada tahun 1991 dan sebagai gantinya adalah Blazer K1500 dengan platform GMT400.
Berbeda dengan pendahulunya yang serba besar, Blazer K1500 ini memiliki dimensi yang lebih mungil,
namun tetap saja tidak bisa disebut kecil. Bersamaan dengan munculnya versi K1500, GMC melakukan penamaan ulang Jimmy, dengan nama Yukon.
Blazer K1500 atau Yukon memiliki mutu pengendaraan yang lebih baik dibanding pendahulunya.
Model semi kabin tidak lagi dipergunakan, lantaran K1500 menggunakan full metal roof yang dikoneksikan langsung pada bodytubenya.
Keuntungannya, kabin menjadi lebih senyap dibandingkan era K5.
Mesin V8, 350 cu.in atau 5.7 liter jadi mesin standarnya, sedangkan mesin 6 inline 250 cu.in (4.1 liter), mesin diesel 6 inline MWM 4.2 liter (hanya untuk pasar di beberapa negara Amerika Latin) dan V8 diesel 6.5 liter menjadi pilihannya.
Transmisi matik 4 percepatan menjadi standar, sedangkan girboks manual 5 speed jadi pilihan.
Chevrolet menyusul langkah GMC pada tahun 1995 dengan mengganti nama Blazer menjadi Tahoe.
Bersamaan dengan versi 4 pintu full size diperkenalkan.
Di waktu yang sama, versi kompaknya pun mengalami penggantian platform dan kelasnya naik dari compact SUV menjadi mid-size SUV dengan generasi II S-10
Blazer memang bukan produk selegendaris Suburban, namun Blazer memberikan dampak besar dalam dunia kendaraan serbaguna, baik itu untuk domestik Amerika sendiri ataupun pasar di luar Amerika.
Suka tidak suka Blazer memberi pengaruh besar pada penggunaan atap serat kaca dan merupakan patriot bagi GM untuk berperang melawan SUV berukuran kompak dan menengah melalui S-10.
Blazer merupakan produk GM yang hingga kini masih jadi bahan berbincangan di kalangan pecinta kendaraan, khususnya di Amerika. Suryo Sudjatmiko
Editor | : | inne |
KOMENTAR