JIP - Persaingan di kendaraan serbaguna kelas menengah ringan khususnya di Amerika pada tahun 1960-an, cukup menggairahkan.
Jeep, International Harvester dan Ford telah mengambil posisi terlebih dahulu dengan Civilian Jeep, Scout dan Bronco.
Sedangkan General Motors yang notabenenya merupakan korporat terbesar di negeri koboi tersebut, belum nampak mengambil sikap.
Namun demikian bukan berarti raksasa otomotif itu lantas tinggal diam.
GM rupanya melakukan kalkulasi ketat untuk menciptakan formula baru demi menghadang rivalnya.
Kendaraan yang akan dipasarkan ini haruslah memiliki keunggulan yang sebelumnya tidak pernah ada.
Dan benar saja, pada tahun 1968, melalui Chevrolet, GM memperkenalkan Blazer, yang diperkenalkan sebagai model tahun 1969 dengan kode K5.
Blazer dikatakan membawa paradigma baru bagi industri otomotif Amerika, karena dikembangkan dari sebuah pikap Chevrolet K10.
Di mana seutuhnya model ini berbagi komponen dengan pikap tersebut, hanya wheelbasenya dipangkas.
Sehingga penampilannya pun, terutama pada wajah persis sama. Bahkan mesin dan kaki-kakinya pun memiliki banyak kesamaan.
Bandingkan dengan Ford Bronco ataupun merek lainnya yang pada dikembangkan secara independen.
Dengan demikian, harga jual Blazer pun bisa ditekan dan sangat bersaing, serta dengan trim level yang lebih beragam.
Pun demikian, Blazer pun menyuguhkan sebuah kendaraan yang lebih besar dan nyaman. Dan untuk pertama kalinya istilah Sport Utility Vehicle (SUV) dikumandangkan sebagai gimik marketing Chevrolet.
Dan untuk pertama kalinya sistem pendingin ruangan dijadikan fitur kenyamanan opsional.
Generasi I Blazer ini diperkenalkan sebagai kendaraan dengan atap yang bisa dilepas, atau yang dikenal sebagai convertible.
Atap convertible ini bukan hal yang benar-benar baru, Bronco, Scout dan Jeep telah lebih dulu memperkenalkannya,
namun yang sama sekali baru adalah penggunaan bahan serat kaca. Dikemudian hari, model atap serat kaca ini banyak diikuti oleh kompetitornya.
Blazer ditawarkan dengan 4 jenis mesin bensin. Mesin 6 silinder inline 250 cu.in (4.1 liter) dan 292 cu.in (4.7 liter).
Disamping itu versi dengan mesin V8 307cu.in (5.0 liter) serta V8 350 cu.in (5.7 liter).
Sementara untuk transmisinya manual 3 speed dan 4 speed hadir sebagai pilihan mendampingi transmisi 3 speed matik Turbo Hydramatic 350.
Tahun pertama penjualan Blazer cukup menggembirakan dan sukses membuat rival-rivalnya senam jantung.
Menginjak tahun kedua, Blazer berhasil mengungguli rivalnya. Sementara itu, pada tahun 1970, versi 4x2 dengan suspensi independent pada bagian depan diperkenalkan. Bersamaan dengan itu, anak perusahaan GM lainnya, yakni GMC memperkenalkan GMC Jimmy sebagai kembaran Blazer.
Jimmy sekaligus menyiapkan opsi 4x4 dan 4x2. Dengan demikian, penjualan SUV GM tersebut semakin jauh meninggalkan lawan-lawannya.
Pada tahun 1973, generasi II Blazer dan Jimmy mulai dipasarkan dengan kode yang sama yakni K5. Desain dan konstruksi SUV baru ini sepenuhnya beda dengan pendahulunya. Generasi II yang dikenal sebagai rounded line ini memiliki dimensi yang lebih bongsor dan kekar.
Komposisi bodi yang lebih berat ini diikuti handling yang lebih baik dan pengendaraan yang lebih nyaman.
Model ini diperkenalkan dalam versi 4x4 dan 4x2.
Generasi II ini menawarkan mesin yang lebih beragam. Setidaknya terdapat 7 pilihan mesin selama masa produksinya.
Tidak seperti generasi pendahulunya, pada generasi II ini transmisi matik justru menjadi standar pada kendaraan.
Atap konvertible ditiadakan pada tahun 1976, dan diubah menjadi semi kabin, di mana pada bagian kabin menggunakan fixed roof dari bahan metal yang tersambung dengan bodytube, sedangkan bagian belakang masih mengunakan atap serat kaca.
Tahun 1982 menjadi penting bagi Blazer. Pada tahun ini, versi mesin diesel V8 6.2 liter diperkenalkan. Mesin yang dipergunakan adalah buatan Detroit Diesel yang juga masih merupakan bagian dari GM.
Versi diesel ini dapat dikonversi ke biodiesel atau menggunakan minyak sayur.
Namun sayang, versi diesel ini tidak sepopuler versi bensinnya karena dianggap kurang bertenaga, walau demikian versi diesel ini tetap ada dalam lini jualan Chevy.
Di tahun yang sama versi 4x2 dihentikan produksinya.
Krisis minyak di awal 1980-an merupakan pupuk munculnya kendaraan berdimensi kecil dan bermesin irit.
GM pun memutuskan membuat SUV baru untuk memberangus sergapan SUV kecil, khususnya asal Jepang, seperti Toyota 4 Runner.
Blazer versi compact size SUV muncul dipasaran dengan nama S-10 Blazer, sedangkan GMC memberi nama S-15 Jimmy.
Versi mungil ini menggunakan platform pikap S-10 dan dikembangkan dari basis Chevrolet Luv (Isuzu Luv) yang diracik oleh anak perusahaan GM,
yakni Isuzu. Maka sejak tahun 1983, Blazer resmi menggawangi segmen pasar fullsize dan compact SUV.
Awalnya, S-10 dipasarkan dalam bentuk 2 pintu saja. Namun pada perkembangannya Blazer cilik ini mulai memperkenalkan versi 4 pintu di tahun 1991.
Dan dipertahankan hingga generasi II nya yang lahir pada 1995. Bahkan versi 4 pintu ini meraup penjualan yang lebih baik dari pada versi 2 pintunya.
So ..balik lagi ke Full size Blazer…..Pihak angkatan bersenjata Amerika melirik Blazer untuk dijadikan bagian kendaraan militer ringannya.
Pada tahun 1984, Blazer ikut program Commercial Utility Cargo Vehicle (CUCV) dengan kode M1009 dan menggunakan mesin diesel V8, sama seperti yang dijual untuk umum.
Hanya saja, versi militer ini menggunakan kelistrikan 24 volt yang berumber dari 2 alternator.
Walau pada tahun 1987 (sebagai model tahun 1988) GM telah melakukan kembali penyegaran untuk kendaraan pikap fullsizenya dengan diperkenalkannya platform GMT400, namun demikian Blazer K5 masih dipertahankan produksinya hingga tahun 1991.
Upaya penyegaran dilakukan pada tahun 1989 dengan mengganti gril depan dengan desain yang senada yang dipergunakan pada GMT400.
Kiprah K5 berakhir pada tahun 1991 dan sebagai gantinya adalah Blazer K1500 dengan platform GMT400.
Berbeda dengan pendahulunya yang serba besar, Blazer K1500 ini memiliki dimensi yang lebih mungil,
namun tetap saja tidak bisa disebut kecil. Bersamaan dengan munculnya versi K1500, GMC melakukan penamaan ulang Jimmy, dengan nama Yukon.
Blazer K1500 atau Yukon memiliki mutu pengendaraan yang lebih baik dibanding pendahulunya.
Model semi kabin tidak lagi dipergunakan, lantaran K1500 menggunakan full metal roof yang dikoneksikan langsung pada bodytubenya.
Keuntungannya, kabin menjadi lebih senyap dibandingkan era K5.
Mesin V8, 350 cu.in atau 5.7 liter jadi mesin standarnya, sedangkan mesin 6 inline 250 cu.in (4.1 liter), mesin diesel 6 inline MWM 4.2 liter (hanya untuk pasar di beberapa negara Amerika Latin) dan V8 diesel 6.5 liter menjadi pilihannya.
Transmisi matik 4 percepatan menjadi standar, sedangkan girboks manual 5 speed jadi pilihan.
Chevrolet menyusul langkah GMC pada tahun 1995 dengan mengganti nama Blazer menjadi Tahoe.
Bersamaan dengan versi 4 pintu full size diperkenalkan.
Di waktu yang sama, versi kompaknya pun mengalami penggantian platform dan kelasnya naik dari compact SUV menjadi mid-size SUV dengan generasi II S-10
Blazer memang bukan produk selegendaris Suburban, namun Blazer memberikan dampak besar dalam dunia kendaraan serbaguna, baik itu untuk domestik Amerika sendiri ataupun pasar di luar Amerika.
Suka tidak suka Blazer memberi pengaruh besar pada penggunaan atap serat kaca dan merupakan patriot bagi GM untuk berperang melawan SUV berukuran kompak dan menengah melalui S-10.
Blazer merupakan produk GM yang hingga kini masih jadi bahan berbincangan di kalangan pecinta kendaraan, khususnya di Amerika. Suryo Sudjatmiko
Editor | : | inne |
KOMENTAR