Filosofi teknis yang ada pada rear fog lamp bisa kita sadur ke dalam budaya aman mengemudi di Indonesia.
Bagi pemilik kendaraan yang sudah dilengkapi dengan lampu ini, bersyukurlah dan tinggal meneruskan yang sudah ada.
Sedangkan bagi yang belum ada, boleh ditambahkan lampu ini. Namun harus diingat, bahwa semuanya ada aturannya.
Pada dasarnya lampu dalam bentuk apapun bisa dipergunakan. Besar kecilnya ada baiknya jika disesuaikan dengan dimensi kendaraan.
Bolam konvensional maupun LED bisa dipergunakan. Regulasi yang berlaku di Eropa rear fog lamp ini memiliki daya pancar cahaya antara 150 hingga 300 candela.
Bisa diartikan bahwa rear fog lamp harus lebih terang dibandingkan lampu belakang (tail light), namun boleh memiliki tingkat yang setara dengan lampu rem atau lebih.
Semisal lampu rem memiliki 21 watt, maka minimal daya yang dipergunakan pada rear Fog lamp adalah 21 w, namun dibatasi hingga 35 watt saja agar cahayanya tidak mengganggu pengemudi di belakang.
Penempatan lampu tidak boleh mengarah ke atas atau lurus, namun harus ke bawah. Yang diharapkan dari keberadaan cahaya lampu itu sendiri, namun juga pantulan cahayanya pada permukaan jalan.
Penempatan lampu ini, telah ditetapkan harus berada di bawah lampu belakang (tail light). Oleh sebab itu beberapa kendaraan seperti Jeep XJ Cherokee menempatkan rear foglampnya pada bagian paling bawah unit lampu belakangnya.
Contoh lainnya datang KIA Sportage gen 1 yang memasang lampu ini di bawah lampu belakang, tepatnya di bumper.
Beberapa kendaraan dilengkapi dengan lampu ini di bagian kiri dan kanan, namun ada juga yang hanya di sebelah kiri atau kanan saja.
Mengikuti regulasi yang ada di Eropa, maka posisi rear fog lamp untuk Indonesia berada di sebelah kanan.
Warna merah merupakan warna wajib bagi rear fog lamp. Alasannya cukup sederhana, karena cahaya merah memiliki gelombang yang paling panjang, sehingga dapat dilihat dari jarak lebih jauh.
Selain itu cahaya merah memiliki daya tembus yang baik untuk kabut ataupun hujan. Sehingga dipergunakan pada ujung menara ataupun gedung tinggi. Suryo Sudjatmiko
Editor | : | inne |
KOMENTAR