Selain itu, boost-nya juga juga disetel berbeda.
Pada turbo yang berukuran lebih kecil, boost-nya dibuat lebih besar.
Sementara sebaliknya, pada turbo yang berukuran disetel boost lebih rendah.
Tujuannya, pada turbo ukuran kecil yang memiliki boost besar, memiliki respon sangat responsif saat spooling.
(BACA JUGA: Apa Arti Warna Lampu Indikator Di Panel Instrumen)
Hal ini sangat mengurangi gejala turbo lag.
Sementara ketika full spool, tekanan yang dihasilkan gas buang akan cepat meningkat seiring respon mesin yang semakin kencang.
Efeknya, tekanan gas buang yang lebih besar lebih cepat diterima oleh turbo dengan ukuran besar.
Tujuannya, dengan respon tenaga lebih besar, maka performa mesin akan terjaga pada power band yang optimal di setiap putaran mesin, khususnya diesel yang memiliki power band lebih terbatas ketimbang bensin.
Tunernya adalah REV Engineering, yang melakukan compound turbo pada Toyota Kijang Innova diesel.
Gokilnya lagi, Teddy, punggawa REV Engineering mengeset boost pada turbo ukuran lebih kecil hingga mencapai 2 bar!
(BACA JUGA: Mitsubishi Xpander Dibikin Style Off-Road, Yes Or No?)
Sayangnya, Teddy masih enggan untuk membagi tentag rahasia settingan compund turbo yang telah sukses dia lakukan pada Toyota Kijang Innova dengan spek daily used.
Di Amerika, beberapa workshop bahkan sudah menawarkan beberapa opsi compund turbo kit, salah satunya dengan menggunakan turbo dari Garrett, BorgWarner hingga Holset.
Untuk mesin diesel, compnd turbo sanggup meningkatkan tenaga mesin diesel V8 seperti Cummins atau GM hingga mencapai tenaga maksimal di atas 600 hp. Sadis!
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR