JIP.CO.ID - Jika dahulu kelas 1.1 dianggap sebagai kelas bulu dalam kancah speed off-road, seolah duduk sebagai pelengkap penderita saja.
Namun mohon jangan samakan kondisi tersebut dengan yang terjadi sekarang.
Seiring perkembangan, kelas yang terhitung entry point kendaraan bermesin 1000 ini tumbuh menjadi cukup kompetitif.
Boleh dikatakan kelas inilah yang dianggap paling bersahabat dengan dompet.
Namun nampaknya faktor biaya menjadi nomor kesekian bagi RM Fauzi Junjunan.
(BACA JUGA: Galeri Foto Land Rover Defender Overland)
Ada faktor lainnya yang lebih menarik perhatian pria yang akrab disapa Agan ini.
Kelas 1.1 boleh saja disebut sebagai kelas entry, namun jika dilihat lebih jauh terdapat pesona tersendiri yang tidak bisa begitu saja mampu disingkirkan.
“Kemampuan semua mobil di kelas ini hampir sama. Jadi tinggal adu skill,” tutur pria yang dahulu lebih sering turun di kelas 6 silinder dengan XJ Cherokee ini.
“Kemampuan kendaraan yang pas-pasan justru menjadi point tersendiri, terutama untuk mengasah skill pembalap secara nyata,” sambung pembalap yang bergabung dengan GT Radial Tire Zone Tegal Hasstex Motorsport ini.
Lantaran itulah kemudian Agan pun rela menyeberang ke kelas 1.1 dengan Jimny Sierra sebagai pacuannya.
(BACA JUGA: Walau Rilis Foto Resmi, Rolls Royce Cullinan Tetap Pakai Kamuflase)
Sejauh ini merupakan kepuasan tersendiri baginya bertanding di play ground mesin 1000 ini.
Dan karena intim dengan pesona 1000 inilah yang sering kali membawa Agan berulang kali naik ke podium.
Mesin F10A dioptimalkan dengan melakukan porting polish pada sisi intakenya.
Karburator Suzuki Futura dipilih karena tidak menyalahi regulasi di kelas 1.1. selain itu piranti ini mampu membimbing mesin bernafas lebih panjang dibanding karburator standarnya.
Piston telah mengalami oversize hingga 100, sedangkan untuk cam dibanderol pada ukuran 276º lansiran Kangaroo.
(BACA JUGA: BMW X4 2019, Semakin Besar, Cepat Dan Kuat)
Pengapian pun turut dibenahi dengan perangkat hi-performace Mallory.
Kian sempurna, saluran gas buang mengadopsi header 4-1 yang telah dihitung khusus untuk mengoptimalkan mesin ini.
Mesin ini terintegrasi dengan girboks 5 speed milik Katana yang telah dimodifikasi supaya mampu melakukan proses shifting lebih cepat.
Gardan bawaan kendaraan diperkuat via reinforcement.
Final gir 4.11 bawaan asli digusur dengan final rasio 4.88 : 1.
(BACA JUGA: Membersihkan Jok Mobil Berbahan Suede Jangan Asal, Ini Caranya)
Final gir yang cukup langka mengingat ini merupakan bawaan Jimny generasi awal LJ10.
Penyesuaian dengan kebutuhan dalam trek, gigi satelit pada gardan pun lantas dilas.
Hasilnya, dua roda belakang memiliki putaran yang sama.
Trik ini beken dengan istilah lock-las…hehehe.
Berbincang mengenai suspensi, sistem per daun tetap dipertahankan.
(BACA JUGA: SUV Lawas Isuzu Yang Ganteng, Tapi Bukan MU-X Ya)
Namun demikian bilah-bilah per daun diracik ulang dengan beragam bilah per dari kendaraan lain, kemudian diselaraskan dengan sokbreker Bilstein.
Tangki bahan bakar menggunakan produk aftermarket JAZ.
Tidak seperti tangki bahan bakar bawaan asli kendaraan, produk Amerika ini dilengkapi dengan sekat-sekat.
Fungsinya untuk membatasi guncangan bahan bakar dan perpindahan bahan bakar pada saat kendaraan bermanuver.
Perpindahan bahan bakar ke satu sisi secara tiba-tiba akan mempengaruhi handling dan tenaga kendaraan.
(BACA JUGA: Dengan Alat Ini iPhone Bisa Terhubung Dengan Head Unit Android)
Aspek fungsi menjadi tujuan utamanya, kondisi interior pun disederhanakan dengan beberapa pemangkasan.
Pemasangan dasbor Katana pun sebatas meningkatkan estetika dan hanya menyisakan instrumen yang menyuplai informasi kondisi mesin.
Jok Summit berikut safety belt Crow Enterprizes 5 titik menjamin keamanan driver dan co-driver, nampak tersemat rapi naungan rollbar 6 titik berbahan seamless.
Light weight sudah pasti menjadi kunci penting dalam dunia kompetisi.
Pelek Navi berbahan alloy pun menjadi salah satu jurus meringankan tubuh kendaraan ini.
(BACA JUGA: Begini Cara Merawat Karet Bodi Mobil, Biar Selalu Kenyal)
Pelek lansiran Enkei ini pun lantas dikolaborasikan dengan ban Savero Komodo MT ukuran 27 x 8.5 R15 dan diyakini sebagai pasangan yang mantap untuk tetap menjaga traksi di trek.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Inside Jimny Vol 6.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR