Jip.co.id - Transmisi otomatis bukan lagi menjadi barang eksklusif.
Girboks pintar ini kini lazim menjadi penyalur daya mesin bagi sebagian besar kendaraan, termasuk kendaraan 4x4.
Kinerja transmisi ini sangat tergantung kondisi oli transmisinya.
Suhu oli sangat mempengaruhi kemampuan transmisi, dan juga durabilitasnya.
Jalan macet dan penggunaan ekstrem menjadi penyebab utama merangkak naiknya temperatur oli transmisi.
(Baca Juga : Engine Brake Buat Transmisi Otomatis Rusak, Benar atau Gak Sih?)
Apabila hal tersebut terjadi, maka viskositas oli akan berkurang, sehingga kemampuannya melakukan tugas akan menurun.
Pelat kopling tidak bisa ditekan dengan baik, dan menyebabkan pelat kopling slip atau malah hangus.
Pada dasarnya oli dari transmisi dialirkan keluar menuju media pendinginberupa oil cooler ataupun radiator.
Transmission oil cooler mampu mereduksi suhu Automatic Transmision Fluid hingga 33˚C.
Hanya dengan menurunkan suhu 11˚C saja, akan mampu memperpanjang usia pemakaian transmisi matic secara keseluruhan.
Usia oli menjadi lebih panjang begitupun dengan internal part transmisi.
Dapat dibayangkan jika unit ini tidak ada,atau kurang maksimal.
Namun karena kondisi tertentu, performa pendingin bawaan pabrik tidak dapat menanggulangi hantaman temperatur yang cukup tinggi.
Jika itu terjadi, disarankan mengganti ukuran oil cooler dengan yang lebih besar, atau menambah unit oil cooler.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR