Jip.co.id - Kendaraan off-road jamak dilengkapi dengan ban berprofil kasar, bahkan beberapa di antaranya menggunakan ban kasar dengan telapak lebar. Sehingga tak mengherankan jika ban kasar tersebut melontarkan tanah yang bakalan nempel mengotori bodi.
Selain itu kondisi ini sedikit banyak mengganggu penguna kendaraan itu sendiri, karena hasil cipratan tersebut bakalan mengotori kaca yang berpeluang pada visibelitas pengendara kendaraan bersangkutan.
Pengaplikasian kepet roda ini juga sering dilihat pada mobil kompetisi untuk speed off-road maupun rally.
Menggunakan produk aftermarket memang boleh-boleh saja, namun kalaupun ingin membuat sendiri piranti yang disesuaikan dengan kondisi modifikasi kendaraan kesayangan bisa juga. “Banyak pilihan untuk membuat kepet roda. Bahan yang dipergunakannya lah yang membedakannya,” tutur Unggul Prakoso dari Restu Motor di bilangan Pondok Gede Bekasi.
Baca Juga: Nissan X-Trail Lawas Berhasil Tampil Lebih Berani Pakai Gaya Off-Road
“Bisa pilih dari bahan Polyuretane ataupun dari bahan bantalan conveyor. Sedangkan bagi yang minim budged bisa menggunakan busa ati,” tambah pebengkel dan juga seorang off-roader ini.
Dari ketiga bahan tersebut tentu memiliki sifat dan pastinya harga yang berbeda satu dengan lainnya. Karena itu marilah kita telaah satu persatu dari bahan-bahan tersebut mulai dari sisi kualitas hingga sisi estetika.
1. Bahan polyurethane
Bahan yang satu ini kami dudukan dalam peringkat teratas dalam mutu material bahan maupun dari penampilannya.
Walau bukan yang teringan dalam persoalan bobot, namun bahan ini memiliki sifat yang fleksibel sehingga tidak mudah robek. Tak mengherankan jika bahan yang satu ini dapat displikasikan untuk bahan mudflap.
Dari segi penampilan, bahan dari polyurethane ini tercatat sebagai yang paling cantik di antara ketiganya. Terdapat pilihan warna mulai dari merah, kuning hingga biru. Namun sayang sekali, untuk menebus bahan ini kita harus merelakan merogoh kocek lebih dalam. Biasanya bahan yang satu ini bisa ditemukan di toko-toko yang menjual alat-alat industrial.
2. Bahan ban conveyor
Tipe bahan yang satu ini memang seyogyanya dipergunakan untuk ban berjalan atau coveyor yang biasa dipergunakan dipabrik-pabrik untuk memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Secara kualitas, bahan yang satu ini hampir setara dengan polyurethan dalam hal fleksibelitas, bahkan diyakini lebih kuat dari polyurethane, karena bahan conveyor ini dilengkapi dengan benang-benang serabut.
Tak jarang bahan ini kemudian muncul sebagai alternatif jika bahan dari polyurethan tidak diditemukan. Namun begitu, bahan yang satu ini bukanlah tergolong bahan dengan penampilan cantik. Sejauh ini tidak banyak ataupun malah tidak ada warna pilihan kecuali warna hitam. Seperti halnya bahan dari polyurethane, bahan ini bisa ditemukan di toko-toko yang menjual alat industrial.
3. Bahan dari busa ati
Tipe yang ketiga ini bisa dikatakan bahwa inilah tipe ekonomisnya.
Selain harga bahannya yang sangat terjangkau, bahan yang satu ini tergolong mudah didapatkan. Biasanya bahan ini ibisa diperoleh di toko-toko yang menjual alat-alat piranti rumah tangga.
Nampaknya harga yang ringan tersebut harus rela diganti dengan kualitas yang kurang baik. Walaupun bahan yang satu ini merupakan bahan yang paling ringan di antara ketiganya, namun sayangnya bahan ini mudah robek dan kurang tahan lama jika terlalu lama dijemur di bawah panas matahari.
Karena sifatnya yang kurang fleksibel dan tidak tahan cuaca ini, maka bahna ini hanya direkomendasikan untuk bahan overfender saja, karena jika dipergunakan untuk mudflap, maka dalam waktu sebentar saja mudflapp tersebut akan berantakan. Bahan yang satu ini memiliki kecenderungan meyerap air dan tanah yang menempel tidak mudah lepas.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR